Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menlu 'Melayat' ke Kedubes Iran, Tercekat saat Cerita Belum Sempat ke Teheran
22 Mei 2024 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyambangi Kediaman Duta Besar Iran di Jakarta untuk menandatangani buku duka atas wafatnya Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dan Menteri Luar Negeri, Hossein Amirabdollahian, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Retno menyampaikan rasa dukanya yang mendalam. Ia juga menyinggung momen pertemuan dan hubungannya dengan kedua petinggi Iran itu.
Retno mengaku hubungan diplomasi Indonesia dan Iran sangat dekat. Mengenang Menlu Hossein, Retno sedikit tercekat saat bercerita tentang undangan ke Teheran yang belum sempat ia penuhi.
"Saya masih ingat betul, beliau selalu mengingatkan adanya standing invitation bagi saya untuk berkunjung ke Teheran dan standing invitation tersebut belum sempat saya penuhi tetapi beliau sudah pergi mendahului kita," ungkap Retno dengan suara bergetar, di depan wartawan.
Retno menyampaikan, dalam satu tahun terakhir, ia bertemu enam kali dengan Menlu Iran lewat berbagai kesempatan.
"Di New York, bulan Oktober, ada emergency session dari General Assembly. Kita lakukan pertemuan bilateral. Desember, kita bertemu di Jenewa, di sela-sela pertemuan Global Refugee Forum. Kemudian di Jenewa, kita ketemu Februari tahun ini, di sela-sela high level meeting Dewan HAM. Dan baru-baru ini saja, saya bertemu bilateral dengan beliau di Banjul, di Gambia, di selangkah pertemuan KTT-OKI," jelasnya.
Retno juga mengenang kunjungan Presiden Raisi ke Indonesia pada Mei 2023 lalu. Pertemuan itu menghasilkan beberapa kerja sama penting, termasuk Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) yang saat ini sedang dalam proses ratifikasi.
ADVERTISEMENT
Saat berada di Indonesia, Raisi menggelar berbagai kegiatan kenegaraan. Di antaranya bertemu Presiden Jokowi serta perwakilan parlemen.
Di samping agenda tersebut, Raisi juga menyempatkan Salat Zuhur di Masjid Istiqlal dan memberikan kuliah umum di beberapa universitas.
Selain Retno, Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Küҫükcan, juga hadir untuk menyampaikan belasungkawa di kediaman Dubes Iran pada Rabu sore.
Ia menyampaikan bahwa Turki dan Iran memiliki hubungan yang sangat erat selama ratusan tahun.
"Kami sangat berduka mendengar kabar wafatnya Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri serta beberapa orang lainnya dalam kecelakaan tragis tersebut. Turki bersama rakyat Iran dalam masa sulit ini," ujarnya.
Küҫükcan menambahkan, Presiden Erdogan telah mengumumkan hari berkabung di Turki sebagai tanda solidaritas.
ADVERTISEMENT
"Ini menunjukkan betapa dekatnya hubungan kita. Kami berharap rakyat Iran dapat mengatasi penderitaan ini dan terus menjadi salah satu negara terbesar di kawasan. Kami akan selalu mendukung mereka dalam kondisi seperti ini," tambah Küҫükcan.