Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menlu Retno: 26 WNI yang Dievakuasi dari Afghanistan Telah Pulang ke Keluarga
2 September 2021 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri (Menlu ) Retno Marsudi menyampaikan perkembangan terbaru terkait 26 WNI dan tujuh warga asing yang dievakuasi dari Afghanistan .
ADVERTISEMENT
Para WNI serta WNA yang tiba di Jakarta pada Sabtu (21/8) lalu telah selesai menjalani karantina, yang merupakan aturan protokol kesehatan pelaku perjalanan dari luar negeri di masa pandemi COVID-19.
"Kita patut bersyukur alhamdulillah tanggal 20 Agustus pemerintah dapat melakukan evakuasi WNI dari kabul. Semua evacuee yang terdiri dari 26 WNI, 5 WN Filipina dan 2 WN Afghanistan selamat sampai di Jakarta pada 21 Agustus dini hari. Tanggal 28 Agustus, setelah menjalani karantina, WNI telah secara resmi diserahterimakan kepada keluarga," kata Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, Kamis (2/9).
Retno membeberkan evakuasi WNI dari Afghanistan yang bergejolak usai dikuasai Taliban ini merupakan evakuasi yang paling berat. Evakuasi itu memerlukan perhitungan yang tepat karena harus menjamin keselamatan dan keamanan, baik evacuee maupun WNI.
ADVERTISEMENT
"Semua aset diplomasi kita gunakan dalam persiapan sampai pelaksanaan proses evakuasi. Sekali lagi, semua itu harus kita lakukan guna memastikan keselamatan dan keamanan WNI dan evacuee lainnya," tuturnya.
Ia kemudian mengungkapkan kemungkinan situasi yang terjadi apabila evakuasi dilakukan beberapa hari lebih lambat. Sebab, pada 26 Agustus lalu, terjadi rangkaian ledakan di Bandara Kabul dan menewaskan lebih dari 80 orang.
Menurutnya, apabila evakuasi dilakukan setelah 20 Agustus --waktu penjemputan dan evakuasi WNI dari Afghanistan--, maka bisa saja pihaknya mengalami situasi yang lebih tidak menentu.
"Kita lihat sehari setelah evakuasi dilakukan, situasi Bandara Kabul jadi lebih kompleks dan terakhir peristiwa serangan teroris ke bandara pada 26 Agustus yang menjadikan situasi saat itu lebih chaotic," ungkap Retno.
ADVERTISEMENT
"Dan saya tidak dapat membayangkan bapak ibu, seandainya ekstraksi tidak berhasil kita lakukan pada 20 Agustus, mungkin upaya evakuasi harus menempuh jalan yang lebih panjang dan tidak menentu. Sekali lagi, alhamdulillah kita diberi kemudahan oleh-Nya," tutup dia.