Menlu Retno: Afghanistan Lihat Indonesia Negara Muslim yang Baik

20 September 2023 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi berbicara pada Acara Tingkat Tinggi tentang Solidaritas Global dengan Perempuan dan Anak Perempuan Afghanistan, New York, 19 September 2023. Foto: Dok. Kemlu.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi berbicara pada Acara Tingkat Tinggi tentang Solidaritas Global dengan Perempuan dan Anak Perempuan Afghanistan, New York, 19 September 2023. Foto: Dok. Kemlu.go.id
ADVERTISEMENT
Kontribusi Indonesia dalam membantu rakyat Afghanistan — terutama kaum perempuan yang hak-hak dasarnya semakin tertindas sejak Taliban kembali berkuasa, menuai apresiasi dari dunia.
ADVERTISEMENT
Apresiasi tersebut juga termasuk dari perempuan Afghanistan itu sendiri. Dikatakan bahwa Indonesia adalah contoh yang baik bagi sebuah negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam.
Menlu Retno Marsudi memimpin Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) dengan Amerika Serikat di Jakarta, Jumat (14/7/2023). Foto: Bagus Indahono/Pool via REUTERS
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam sesi jumpa pers setelah menjadi pembicara di High-level Side Event: Global Solidarity with Afghan Women and Girls serta Women's Forum on Afghanistan, pada Selasa (19/9).
Sesi diskusi tingkat tinggi itu adalah serangkaian dari kegiatan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat. Selain Retno, forum juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Irlandia Micheál Martin dan Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly sebagai co-host.
Dalam kesempatan di High-level Side Event itu, Retno mengutarakan komitmen Indonesia dalam membantu rakyat Afghanistan di sektor pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi saat pelepasan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan. Foto: Dok. Kemlu RI
Pemerintah Indonesia, kata Retno, berusaha berkontribusi untuk Afghanistan melalui pasokan 10 juta dosis vaksin polio, pengadaan beasiswa dan pelatihan bagi perempuan, serta berbagi pengetahuan antarulama asal kedua negara tentang pendidikan inklusif bagi perempuan.
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia agar Afghanistan dapat damai dan makmur itu diapresiasi oleh dunia — termasuk kaum perempuan di negara itu.
"Kontribusi Indonesia terhadap isu Afghanistan ini sangat diapresiasi oleh dunia, termasuk para perempuan Afghanistan," ujar Retno.
Menurut Retno, apresiasi ini berdatangan karena kesetaraan gender (gender equality) di Indonesia dinilai cukup baik. Selain itu, tidak ada diskriminasi gender dalam perolehan pendidikan antara laki-laki dan perempuan — meski mayoritas penduduk adalah muslim.
"Karena mereka menilai bahwa Indonesia merupakan contoh yang baik bagi sebuah negara Muslim, dimana gender equality berjalan baik, dan dimana perempuan mendapat akses pendidikan yang sama dengan laki-laki," tutur Retno.
ADVERTISEMENT