Menlu Retno Ajak Ghana Lawan Kampanye Negatif Sawit Indonesia

11 April 2018 14:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kelapa Sawit (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kelapa Sawit (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kampanye negatif terhadap produksi Sawit asal Indonesia terus terjadi di beberapa negara terutama di Eropa. Demi meredam kampanye itu RI mengajak negara-negara penghasil sawit bersatu untuk melawan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu negara yang diajak Indonesia melawan kampanye negatif sawit adalah Ghana. Ajakan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat bertemu Wakil Menteri Pertanian dan Pangan Ghana Kennedy Osei-Nyarko di sela pertemuan IAF di Nusa Dua, Bali.
"Kita tadi bicara ada banyak mengenai palm oil karena Ghana merupakan salah satu negara produsen kelapa sawit seperti Indonesia," kata Retno, Rabu (11/4).
"Meski tidak sebesar Indonesia tapi Ghana menjadi negara produsen kelapa sawit. Kita sampaikan kelapa sawit sedang menghadapi banyak sekali kampanye negatif dan tidak ada cara lain bagi negara produsen kelapa sawit untuk bersatu menghadapi kampanye negatif tersebut," sambung dia.
Ajakan tersebut ternyata direspons baik oleh Osei-Nyarko. Dia menegaskan siap membantu Indonesia melawan kampanye negatif terhadap sawit.
ADVERTISEMENT
"Ghana menyampaikan siap bekerja sama dengan Indonesia dalam rangka menangani kampanye negatif kelapa sawit tersebut dan kita juga mengajak Ghana untuk bergabung dengan CPOPC (Dewan negara-negara pemproduksi minyak sawit) yang inisiasinya oleh Indonesia dan Malaysia. Ghana akan mempertimbangkan secara positif partisipasinya dalam CPOPC," tutur Retno.
Ilustrasi Indonesia-Africa Forum (Foto: Andreas Gerry Tuwo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indonesia-Africa Forum (Foto: Andreas Gerry Tuwo/kumparan)
Di samping menyatakan diri siap masuk CPOPC, Ghana juga meminta Indonesia membantu mereka membudidayakan serta mengembangkan produksi sawit.
"Sudah ada perusahaan kita yang bergerak di bidang perkebunan sawit di Ghana dan meminta agar Indonesia membantu pengembangan tidak hanya di plantation tapi juga di industrinya. Jadi diskusi tadi banyak di bidang kelapa sawit," pungkas dia.