Menlu Retno Akan Tingkatkan Pencegahan Agar Tak Ada Lagi WNI Diculik Abu Sayyaf

5 April 2021 9:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Jakarta, Rabu (13/1).  Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi berkomitmen akan meningkatkan langkah preventif agar tidak ada lagi WNI yang diculik Abu Sayyaf.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Retno disampaikan saat serah terima keempat WNI asal Wakatobi yang diculik Abu Sayyaf ke keluarga. Keempat WNI itu diculik di perairan Sabah pada awal 2020 dan disekap selama lebih dari satu tahun.
Filipina serahkan WNI empat eks tawanan Abu Sayyaf ke KBRI Manila. Foto: Kemlu RI
Retno menyatakan, peristiwa tersebut tidak boleh terulang di masa depan. Oleh sebab itu, Menlu akan meningkatkan kerja sama negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina.
"Ke depan kita harus memperkuat aspek pencegahan, meningkatkan pengamanan di perairan Sabah oleh otoritas Malaysia, dan dengan tentunya kerja sama dari kita dan juga dari otoritas Filipina," ujar Retno dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin (5/4).
"Selain itu kehati-hatian nelayan kita yang bekerja di kapal Malaysia juga penting untuk terus ditingkatkan," ucap Retno.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi serah terima satu Anak Buah Kapal (ABK) WNI, M Farhan yang sempat disandera Abu Sayyaf di Kemlu, Jakarta, Rabu (23/1). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dari 2016 ada 44 WNI yang disandera Abu Sayyaf. Puluhan WNI tersebut mayoritas ditangkap Abu Sayyaf di perairan Sabah.
ADVERTISEMENT
Tidak semua WNI berhasil dipulangkan. Ada satu WNI yang diculik Abu Sayyaf yang ditemukan tewas pada September 2020 lalu. WNI yang tewas itu diculik bersama empat WNI asal Wakatobi yang dipulangkan ke keluarga hari ini.