Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menlu Retno Desak Negara G20 Bersatu dan Tingkatkan Dukungan untuk Palestina
22 Februari 2024 15:47 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai blok ekonomi terbesar di dunia, menurut Retno, G20 memiliki tanggung jawab untuk menjadi kontributor bagi perdamaian sekaligus stabilitas dunia.
Isu soal krisis di Gaza ini diangkat Retno ketika berbicara dalam G20 Foreign Ministers Meeting (FMM) di Rio de Janeiro, Brasil, pada Rabu (21/2). Dalam sesi pertama pertemuan ini, kata Retno, pembahasan isu Gaza sangat menonjol.
"Isu ini penting untuk diangkat di G20, mengingat semua negara anggota tetap Dewan Keamanan juga merupakan anggota G20. Saya sampaikan bahwa kekejaman Israel di Gaza yang telah berlangsung selama 138 hari telah melampaui segala logika pembenaran," ucap Retno dalam press-briefing Kementerian Luar Negeri RI.
"Dalam pembahasan sesi 1 ini isu Gaza sangat menonjol. Hampir semua delegasi menyampaikan concern terhadap situasi kemanusiaan di Gaza," kata Retno.
Retno kembali menyuarakan bagaimana kompleksnya krisis Palestina di Jalur Gaza—yang saat ini dampaknya sudah meluas ke kawasan dan mengancam stabilitas serta keamanan global.
ADVERTISEMENT
"Saya juga desak negara-negara G20 untuk meningkatkan dukungan bagi Palestina, termasuk untuk UNRWA dan justru bukan menghentikannya. Karena di saat inilah, Palestina memerlukan solidaritas dan bantuan kita," imbuhnya.
3 Peran Kolektif G20
Di hadapan menteri luar negeri G20, Retno menegaskan tiga peran kolektif yang dapat dilakukan negara-negara anggota blok ekonomi. Poin pertama dari ketiga peran itu adalah terus mendorong gencatan senjata permanen segera—bagaimanapun caranya.
"Ini akan menjadi game-changer paling fundamental untuk menghentikan pertumpahan darah dan krisis kemanusiaan, serta untuk menciptakan situasi kondusif menuju negosiasi two-state solution," jelas Retno.
Peran kedua, menghindari standar ganda (double-standards) dalam penyelesaian konflik Palestina.
Adapun Retno dalam paparannya di berbagai forum internasional telah beberapa kali menyinggung soal praktek standar ganda yang dilakukan sejumlah negara perihal krisis di Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
Peran ketiga tak lain adalah bekerja sama mengurangi ketegangan global dan mencegah terjadinya eskalasi konflik lebih lanjut. Sebab, menurut Retno, saat ini banyak sekali konflik yang pecah di berbagai belahan dunia.
Keamanan global diperparah dengan adanya ancaman negatif dari kemajuan teknologi seperti senjata siber, drone, hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence).
"Oleh karena itu, Indonesia mendorong agar G20 dapat mengatasi masalah-masalah ini secara bersama. G20 harus bersatu dan harus menjadi katalis perubahan positif untuk setiap krisis," tegas Retno.
ADVERTISEMENT
"Mengakhiri statement, saya sampaikan bahwa negara-negara anggota G20 memiliki tanggung jawab untuk menjadi kontributor bagi perdamaian dan stabilitas dunia," tambahnya.
Rangkaian kegiatan di Brasil ini dilaksanakan Retno sebelum bertolak ke Den Haag, Belanda, yang dijadwalkan untuk menyampaikan oral statement berupa advisory opinion di hadapan International Court of Justice (ICJ) terkait kekejaman Israel terhadap warga Palestina pada Jumat (23/2) besok.