Menlu Retno: Diplomasi Kesehatan Prioritas Polugri Indonesia di 2022

6 Januari 2022 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Annual Press Statement 2022.
 Foto: YouTube/MoFA Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Annual Press Statement 2022. Foto: YouTube/MoFA Indonesia
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, diplomasi kesehatan akan jadi prioritas politik luar negeri Indonesia pada sepanjang 2022.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkap Menlu Retno saat menyampaikan pernyataan pers tahunan pada Kamis (6/1/2022). Retno menegaskan, dipilihnya kesehatan menjadi prioritas polugri lantaran dunia masih belum lepas dari pandemi COVID-19.
"Untuk tahun 2022, diplomasi kesehatan akan terus menjadi salah satu prioritas Indonesia. Pandemi COVID-19 mengajarkan kita untuk memperbaiki ketahanan kesehatan nasional dan global," ucap Retno dalam pidato virtual.
Menlu RI Retno Marsudi saat konferensi pers kedatangan vaksin corona tahap keenam di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/3/2021). Foto: Amiri Newsroom, Infopublik, DJIKP, Kominfo
Eks Dubes RI untuk Belanda ini menegaskan di 2022 Indonesia akan memperluas kerja sama jangka panjang demi memperkuat infrastruktur dan industri kesehatan nasional, termasuk di antaranya produksi obat-obatan maupun vaksin secara mandiri.
"Indonesia harus mampu memproduksi vaksin sendiri dan dapat menjadi hub produksi vaksin di kawasan. Indonesia harus mampu membuat obat sendiri dan memenuhi bahan baku obat," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Untuk tingkat global Indonesia akan mendorong peningkatan arsitektur kesehatan dunia lewat WHO, G20 sampai kesepakatan kesehatan antar negara-negara di dunia.
"Penguatan arsitektur kesehatan global menjadi salah satu prioritas keketuaan Indonesia pada G-20. Indonesia akan terus mendorong penguatan peran sentral WHO dalam mengkoordinasikan aksi global bidang kesehatan," ucap Retno.
"Indonesia juga menilai pentingnya sebuah Pandemic Treaty yang baru agar dunia lebih siap menghadapi pandemi. Indonesia siap berkontribusi secara konstruktif dalam proses negosiasi Pandemic Treaty tersebut," pungkas dia.