Menlu Retno Ungkap Cara Indonesia Jaga Keutuhan G20

21 Februari 2023 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
2022 menjadi tahun istimewa bagi Indonesia. Pemerintah berhasil menjalani peran sebagai ketua dan tuan rumah serta menjaga keutuhan organisasi negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.
ADVERTISEMENT
Peran itu dijalankan Indonesia dengan tidak mudah. Sebab, kondisi geo politik dunia pada 2023 tengah memanas akibat perang Ukraina yang disebabkan oleh serangan militer Rusia.
Rusia, yang merupakan anggota G20, menjadi sorotan tajam. Anggota G20 lainnya khususnya dari Barat dan sekutunya meminta Indonesia sebagai ketua untuk tidak mengundang atau bahkan mengeluarkan Rusia.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Tekanan deras tersebut membuat Indonesia harus bertindak. Kalau tidak keutuhan G20 jadi taruhannya.
Di tengah situasi pelik, Menlu Retno Marsudi mengambil sejumlah tindakan demi menjaga keutuhan G20. Lewat wawancara game changer dengan kumparan, Retno menceritakan bagaimana dia dan tim melakukan berbagai cara agar G20 bisa tetap utuh, serta Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik.
"Kalau sebuah pertemuan sukses di dalam situasi yang normal, itu mungkin orang akan lewat begitu saja ya," kata Retno kepada kumparan saat diwawancarai di kantor Kemlu di Jalan Pejambon Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan pers usai Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/7/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Tetapi memang alhamdulillah karena kerja sama semua negara anggota G20, kekompakan kita sebagai satu tim dan juga kalau saya selalu percaya bahwa ini adalah tangan Allah yang ikut campur, maka dalam situasi yang sangat tidak normal, yang sangat sulit, akhirnya kita berhasil tidak saja menyelenggarakan," tutur Retno.
Retno mencatat ada tiga prestasi Indonesia di G20. Ketiganya berkaitan satu sama lain dan dapat dicapai berkat kerja sama seluruh tim.
"Satu kita berhasil membuat atau mempertahankan G20 tetap G20. Yang kedua, kita dapat mempertahankan G20 dapat bekerja, karena sepanjang perjalanannya dari Februari tahun lalu sampai akhir November banyak sekali kejadian-kejadian yang dari hitungan-hitungan normal sudah akan sulit G20 untuk bekerja. Tetapi di bawah presidensi Indonesia kita masih dapat membuat G20 bekerja," ujar Retno.
ADVERTISEMENT
"Yang terakhir adalah membuat G20, dalam artian ada hasil konkret dari setahun bekerja itu antara lain melalui deklarasi dan ada juga kerja sama yang sifatnya konkret," sambung dia.
Selain menjaga keutuhan, Retno memaparkan keberhasilan Indonesia lainnya ditunjukkan oleh hasil dari G20 itu sendiri. Ia menyatakan, presidensi Indonesia menghasilkan kesepakatan yang lengkap dan berguna bagi negara anggota.
"Jadi, paket yang dipersembahkan oleh Indonesia atau dihasilkan oleh presidensi Indonesia, lengkap dari A sampai Z plus kalau dihitung di awal-awal tuh publik media selalu menanyakan, ‘nanti pada datang gak ya?’. Kenyataannya alhamdulillah hampir semua hadir dalam KTT tersebut," papar Retno.