Menlu RI-Malaysia Bertemu di Kuala Lumpur Bahas Perbatasan dan TKI

21 November 2018 18:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Retno bersama dengan Menlu Malaysia Dato Saifuddin memimpin Pertemuan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-16 di Kuala Lumpur, Rabu (21/11). (Foto: Rizki Baiquni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Retno bersama dengan Menlu Malaysia Dato Saifuddin memimpin Pertemuan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-16 di Kuala Lumpur, Rabu (21/11). (Foto: Rizki Baiquni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah memimpin Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-16. Sejumlah isu strategis seperti perbatasan, serta TKI dibahas dalam pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Di samping itu isu-isu lain seperti, peninjauan kembali penyeberangan perbatasan, pendidikan, investasi dan perdagangan juga dibahas.
Retno mengungkapkan, pertemuan JCBC ke-16 ini merupakan upaya kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral berdasarkan kemitraan strategis antara Indonesia dan Malaysia.
Menteri Retno bersama dengan Menlu Malaysia Dato Saifuddin memimpin Pertemuan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-16 di Kuala Lumpur, Rabu (21/11). (Foto: Rizki Baiquni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Retno bersama dengan Menlu Malaysia Dato Saifuddin memimpin Pertemuan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-16 di Kuala Lumpur, Rabu (21/11). (Foto: Rizki Baiquni/kumparan)
“Dalam pertemuan JCBC ke-16 ini, kita harus melihatnya sebagai momentum positif untuk meningkatkan kerjasama. Bukan hanya untuk rakyat, tetapi juga untuk wilayah kita,” ucap Retno di hadapan delegasi kedua negara di Kuala Lumpur, Rabu (21/11).
Retno menilai, pertemuan kali ini sangat penting bagi hubungan kedua negara. Ia percaya bahwa segala persiapan yang dilakukan dalam pertemuan ini akan sangat produktif.
“Indonesia dan Malaysia merupakan bangsa serumpun. Hanya ada satu pilihan bagi kita, yakni saling bekerja sama,” ujanya.
ADVERTISEMENT
Terkait isu perbatasan pada JCBC ke-16, RI-Malaysia sepakat mempercepat penyelesaian masalah tersebut.
Menteri Retno bersama dengan Menlu Malaysia Dato Saifuddin memimpin Pertemuan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-16 di Kuala Lumpur, Rabu (21/11). (Foto: Rizki Baiquni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Retno bersama dengan Menlu Malaysia Dato Saifuddin memimpin Pertemuan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-16 di Kuala Lumpur, Rabu (21/11). (Foto: Rizki Baiquni/kumparan)
“Kita telah menciptakan terobosan yang sangat signifikan. Setelah 13 tahun negosiasi, para negosiator kami telah menyelesaikan dua delimitiasi batas teritorial yang penting, yakni di Selat Malaka dan di Sulawesi,” katanya.
“Kami sepakat untuk mempercepat finalisasi tiga OBP (Outstanding Boundaries Problems) lainnya di sektor timur wilayah Kalimantan Utara- Sabah. Kemudian kami akan memulai negosiasi pada OBP lainnya di sektor barat,” jelas Retno.
Dalam pertemuan tersebut, Retno juga menyinggung mengenai MoU tentang perlindungan TKI di Malaysia yang disepakati untuk segera diselesaikan.
“Soal draft baru tentang MoU mengenai perekrutan dan penempatan TKI, kita menuju ke sana,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT