Menlu: Serangan Israel ke Palestina Lebih Melukai, Terjadi saat Ramadhan dan Id

16 Mei 2021 20:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu RI Retno Marsudi saat memimpin pertemuan COVAX-AMC Engagement Group yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (27/1). Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menlu RI Retno Marsudi saat memimpin pertemuan COVAX-AMC Engagement Group yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (27/1). Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia memastikan dukungannya terhadap Palestina yang kini tengah menghadapi serangan Israel. Dalam pertemuan bersama negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), Indonesia mengecam keras tindakan keji Israel.
ADVERTISEMENT
"Kita semua tidak boleh lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial di dunia ini. Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai occupying power," kata Menlu Retno Marsudi, Minggu (16/5).
"Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel," tambahnya.
Asap dan api membumbung dari gedung menara saat dihancurkan oleh serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Kota Gaza, Rabu (13/5). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Retno menambahkan ada hal yang lebih membuat masyarakat Indonesia tak terima dengan perbuatan Israel. Yakni penyerangan yang dilakukan saat bulan Ramadhan dan juga Hari Raya Idul Fitri.
"Yang lebih melukai lagi, tindakan tersebut dilakukan di bulan suci Ramadhan dan di Hari Raya Idul Fitri," ujarnya.
Kembali soal pertemuan negara OKI, Retno pun menyampaikan bahwa perjuangan untuk mendukung kemerdekaan Palestina masih jauh dari selesai.
Oleh karena itu dia menyerukan persatuan negara-negara OKI dalam mewujudkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Persatuan negara OKI, saya tekankan lagi, harus terus kita jaga untuk mendukung perjuangan Palestina. Together we have to act now. Keadilan harus tercipta bagi rakyat Palestina," katanya.
"Dan saya tekankan bahwa Indonesia akan terus mendukung perjuangan Palestina," pungkasnya.