Menristek: Walkot Tangsel Airin Pesan 100 Unit GeNose, Akan Ditaruh di Puskesmas

Petugas mengetes kantong nafas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sudah memesan alat pendeteksi COVID-19 yakni GeNose. Jumlahnya sebanyak 100 unit.

"Contohnya Bu Airin, Wali Kota Tangsel itu sudah menyampaikan ingin beli 100, ditaruh di semua puskesmas untuk skrining masyarakat di Tangsel," kata Bambang, Rabu (3/2).

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Foto: Pemkot Tangsel

Bambang menambahkan, saat ini memang sudah banyak daerah yang memesan GeNose. Bahkan pesanan GeNose sudah melampaui 10 ribu unit.

"Terus terang sekarang pihak UGM yang kewalahan karena ordernya begitu besar, sudah lebih dari 10 ribu pesanan," ucap Bambang.

"Padahal produksinya belum bisa mengejar. Mudah-mudahan 1-2 bulan ini bisa mengejar dan memang pemerintah daerah sudah banyak yang tertarik," tambahnya.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan GeNose hanya merupakan alat skrining. Sehingga alat itu tidak akan menggantikan hasil pemeriksaan berbasis swab.

"Jadi fungsi GeNose seperti itu. Soal akurasi dan validasi, kita bandingkan hasil hembusan napas dan hasil PCR dari orang yang sama. Jadi memang yang dijadikan rujukan PCR tes," tutupnya.

GeNose merupakan alat pendeteksi corona buatan UGM. Alat itu sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada akhir Desember 2020.

GeNose dibanderol Rp 62 juta per unit dinilai mampu mendeteksi corona melalui hembusan napas sekitar 2-5 menit. Sedangkan akurasi tes GeNose diklaim mencapai sekitar 95 persen.