Mensos Ingin Balai Rehabilitasi Sosial Dipercantik, Tiru Jepang

28 Januari 2020 21:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Juliari Batubara membuka Rapat Kerja Teknis Program Rehabilitasi Sosial Tahun 2020 di Harris Vertu Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (28/1). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Juliari Batubara membuka Rapat Kerja Teknis Program Rehabilitasi Sosial Tahun 2020 di Harris Vertu Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (28/1). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Juliari Batubara membuka Rapat Kerja Teknis Program Rehabilitasi Sosial di Harris Vertu Hotel Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (28/1). Dalam sambutannya, Juliari menyebut program rehabilitasi sosial merupakan wajah Kemensos yang paling sering disorot.
ADVERTISEMENT
"Rehabilitasi sosial ini, saya berulang kali menyampaikan, bahwa ini seperti wajahnya Kemensos. Kalau toko, ini seperti etalasenya Kemensos," ujar Juliari, Selasa (28/1).
Ia mengungkapkan, salah satu ciri negara maju adalah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap rehabilitasi sosial. Untuk itu, ia menekankan pentingnya pelayanan rehabilitasi sosial bagi masyarakat.
Menteri Sosial Juliari Batubara membuka Rapat Kerja Teknis Program Rehabilitasi Sosial Tahun 2020 di Harris Vertu Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (28/1). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
"Kalau di negara maju, yang peradabannya maju, mereka sangat concern terhadap program rehabilitasi, tidak hanya yang disabilitas, tapi juga lansia, dan anak-anak berkebutuhan khusus," kata Juliari.
Kepada jajarannya, Juliari juga meminta ada perbaikan di balai rehabilitasi sosial. Sambil bergurau, Juliari mengaku pernah mengunjungi suatu balai rehabilitasi sosial di salah satu kota, namun kondisinya lebih mirip dengan kantor polisi.
"Ada konsep branding gitu ya, kalau balai rehabilitasi sosial Kemensos apa sih ciri khasnya? Apa ada gitu lho. Kalau saya datang ada tuh balai (rehabilitasi sosial) kaya kantor polres," candanya.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP itu juga mempersilakan jajarannya untuk merekrut konsultan untuk mempercantik tampilan dan memperbaiki fasilitas di tiap-tiap balai rehabilitasi sosial. Bila perlu, kata Juliari, meniru balai-balai rehabilitasi sosial di luar negeri.
"Yang terakhir itu yang gambaran besar. Kalau perlu kirim tim ke Jepang atau ke mana. Lihat rehab center di sana kaya gimana sih. Minimal ada gambaran seperti itu. Kirim tim berapa orang, lihat, catet foto-foto terus bandingkan dengan kita, kita di sini tahapannya seperti apa," pungkasnya.