news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mensos Risma Debat-Sujud Saat Ditagih Janji Hibah Lahan SLB di Bandung

21 Februari 2023 11:41 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
53
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat bersujud ke staf pengajar di SLB Wyata Guna Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat bersujud ke staf pengajar di SLB Wyata Guna Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, terlibat debat bahkan bersujud pada staf pengajar di SLB Wyata Guna, Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Hal itu terjadi ketika Risma menghadiri kegiatan pemberian bantuan sosial dari Kementerian Sosial di sekolah tersebut, Selasa (21/2).
Mulanya, Risma terlihat datang ke sekolah itu kemudian menyantap sarapan pagi dan melihat sejumlah tanaman yang ditanam para penyandang disabilitas.
Usai memilih tanaman, Risma lalu menuju ke SLB Negeri A Pajajaran dan berbincang dengan kepala sekolah. Risma pun terdengar berujar bahwa dirinya bakal memperbaiki bangunan sekolah.
"Mau diperbaiki, nanti pas perbaikan tolong diamankan soalnya banyak yang tunanetra," kata dia.
Ketika berbincang itulah, tiba-tiba seorang staf pengajar bernama Tri menyela dan menagih janji pada Risma soal hibah lahan. Risma kemudian mengatakan bahwa yang terpenting bangunan bisa diperbaiki terlebih dahulu.
Tangkapan layar video Menteri Sosial, Tri Rismaharini berbincang dengan staf pengajar di SLB Wyata Guna Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Waktu itu ibu pernah janji menghibahkan itu," kata Tri.
ADVERTISEMENT
"Ini susah, karena tanahnya ini ada di tengah gini, saya enggak bisa. Masalahnya apa? Sama-sama negaranya, makanya yang penting saya bisa perbaiki, ini kafe ini juga kita bangun untuk disabilitas," ujar Risma.
Nada bicara Risma lalu terdengar meninggi ketika ada seorang staf pengajar lainnya yang membisiki Tri. Risma meminta agar keluhan disampaikan secara langsung.
Dia juga mengingatkan agar pihak sekolah jangan hanya memikirkan soal hibah lahan tapi juga memikirkan masa depan para penyandang disabilitas yang menimba ilmu di sekolah itu.
"Tolong jangan gitu, bapak ngomong saja ke saya, bapak jangan gitu. Saya paling benci, ngomong ke saya," kata Risma.
"Ini (ruangan kelas) dibangun sebelum saya, dibangun untuk anak-anak disabilitas (keberadaan kafe dan tempat untuk lapangan kerja) bukan untuk saya," lanjut Risma.
Tangkapan layar video Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat bersujud ke staf pengajar di SLB Wyata Guna Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Seakan tak puas, seorang staf pengajar menimpali lagi pernyataan Risma hingga terjadi perdebatan. Tiba-tiba, Risma terlihat bersujud kepada seorang staf pengajar.
ADVERTISEMENT
Melihat Risma bersujud, staf dari Kementerian Sosial terlibat sigap untuk membangunkan Risma.
"Kita juga bukan untuk kepentingan pribadi, Bu," kata seorang pengajar perempuan.
"Makanya Bu, kata saya kita berbagi," ujar Risma.
"Tapi tolong direalisasikan," timpal lagi pengajar itu.
Setelah dibangunkan, Tri terlihat kembali menagih janji pada Risma soal hibah lahan. Risma kemudian terlihat sempat meminta kepada kepala sekolah untuk dapat membantu memberikan penjelasan dan memenangkan suasana.
Tak hanya menagih soal hibah lahan, para staf pengajar juga terdengar menagih janji soal sewa lahan.
"Diperpanjang sekarang (sewanya), sekarang ditanda tangan," kata Risma.
"Dengerin saya, anak-anak ini untuk dapat pekerjaan, supaya setelah selesai bisa bekerja sendiri, bukan untuk kepentingan Kementerian Sosial, coba Pak lihat itu yang kerja semua anak-anak disabilitas, mereka bisa sekolah tapi kalau gak bekerja, gimana," lanjut Risma.
ADVERTISEMENT
"Tapi pendidikan yang diutamakan, Bu," timpal lagi staf pengajar.
Merasa perdebatan tak kunjung berakhir, Risma lalu bergegas menuju ke Aula Wyata Guna untuk menghadiri kegiatan pemberian bantuan.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat berkunjung ke kantor kumparan, Senin (25/11). Foto: Faisal Rahman/kumparan