Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Menteri Desa: Saya Terima Kalau Dicopot dari Kabinet Jokowi
14 Juli 2017 14:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB

ADVERTISEMENT
Wacana perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla kembali memanas. Presiden dikabarkan akan mengocok ulang sejumlah nama anggota kabinetnya. Sejumlah sumber di pemerintahan menyebut kader Partai Kebangkitan Bangsa termasuk yang terseret dalam pusaran reshuffle.
ADVERTISEMENT
Menanggapi isu perombakan kabinet, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengaku siap jika dicopot dari jabatannya. Eko merupakan salah satu nama yang disodorkan oleh PKB.
"Kalau dicopot saya terima dong," ujar Eko usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/7).
Namun, ia enggan merinci lebih lanjut soal reshuffle kabinet. "Tanya sama Presiden saja," ujarnya.
Eko juga mengaku belum tahu jika sudah ada pembahasan antara PKB dan Presiden. "Saya tidak tahu," jawabnya singkat.
Salah satu kader PKB terancam dicopot. Penyebabnya, sang menteri dianggap gagal melakukan pembenahan dugan praktik korupsi dan nepotisme di kementeriannya.
Saat ini, PKB memiliki 3 kader di Kabinet Kerja, yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.
ADVERTISEMENT
Seorang pejabat di pemerintahan menyebut di salah satu kementerian yang dipimpin kader PKB itu praktik KKN tak bisa diredam. Padahal, kader PKB itu awalnya diminta masuk kabinet agar bisa membenahi praktik tak benar di kementeriannya. Tapi bukannya benar, malahan terungkap kasus suap oleh KPK yang melibatkan inspektur jenderal kementerian tersebut. Ya, kementerian itu tak lain Kementerian Desa.