Menteri LH Dukung Air Kemasan Plastik Kurang 1 Liter Dilarang Dijual di Bali

Menteri Lingkungan Hidup Faisol Nurofiq usai menghadiri peresmian Gerakan Bali Bersih Sampah di Gedung Art Center, Kota Denpasar, Jumat (11/4). Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Menteri Lingkungan Hidup Faisol Nurofiq mendukung kebijakan Pemprov Bali melarang air minum dalam kemasan (AMDK) plastik kurang dari 1 liter dijual.

Kebijakan ini merupakan salah satu upaya Pemprov Bali mendukung kegiatan ramah lingkungan.

"Itu juga langkah sangat betul. Kami akan dukung sepenuhnya upaya bapak Gubernur dan jajarannya melakukan kegiatan yg ramah lingkungan dan ramah sampah," katanya usai menghadiri peresmian Gerakan Bali Bersih Sampah di Gedung Art Center, Kota Denpasar, Jumat (11/4).

Hanif siap membantu menyiapkan regulasi membantu mengimplementasikan (AMDK) plastik kurang dari 1 liter dilarang dijual.

"Kami dukung upaya ini dan kami kawal jika dalam regulasinya dimintakan seperti itu," katanya.

Ketum Aspadin Rachmat Hidayat sebelumnya berhadap Pemprov Bali mengkaji ulang kebijakan tersebut. Rachmat menilai larangan penjualan AMDK plastik di bawah ukuran 1 liter akan berdampak secara langsung terhadap kondisi ekonomi pabrik, tenaga kerja, industri transportasi, industri retail dan industri pariwisata di Bali.

Menurutnya, tingkat kebutuhan masyarakat dan wisatawan baik secara ekonomi dan mobilitas terhadap produk AMDK plastik di bawah 1 liter sebenarnya tinggi.

Dia mencontohkan masyarakat membutuhkan alat dan minum dalam jumlah besar saat melaksanakan upacara di pura atau di lingkungan setempat.

Masalah baru malah muncul apabila masyarakat malah menggunakan gelas plastik sekali pakai.

"Apakah masalah sampah teratasi kan tidak, justru ada masalah baru atau wisatawan yang mobile kan enggak mungkin bawa AMDK yang besar," katanya.

Menurutnya, AMDK plastik di bawah 1 liter yang beredar di masyarakat telah ramah lingkungan. Hal ini terlihat dari kadar plastik sudah berkurang 50 persen dan semakin tipis dibandingkan 10 tahun lalu. Produk AMDK menggunakan bahan daur ulang, bahkan ada AMDK plastik 100 persen bisa didaur ulang.

"Secara nasional (produk) AMDK di atas 70 persen sudah didaur ulang," sambungnya.