Menteri PPPA: Anggapan Suami Tulang Punggung Keluarga Harus Diperbaiki

5 Desember 2019 18:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati di acara Konsolidasi perencanaan pencapaian dan misi presiden serta sasaran dan target indikator bidang PMK dalam RPJM 2020-2024. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati di acara Konsolidasi perencanaan pencapaian dan misi presiden serta sasaran dan target indikator bidang PMK dalam RPJM 2020-2024. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengatakan istilah suami merupakan tulang punggung keluarga dalam berumah tangga sudah usang. Menurut dia, saat ini istri juga memiliki peran penting dalam berumah tangga.
ADVERTISEMENT
“Anggapan lama yang mengatakan bahwa suami adalah tulang punggung kesejahteraan dalam rumah tangga, sudah harus diperbaiki,” kata Bintang saat berdialog dengan ibu-ibu pelaku usaha di Banda Aceh, Kamis (5/12).
Bintang menuturkan, suami maupun istri, memiliki tanggung jawab dan kewajiban sesuai kemampuan masing-masing. Semuanya, kata dia, memiliki peran yang sama pentingnya untuk mendukung terwujudnya keluarga sejahtera.
“Peran seorang ibu rumah tangga, saat ini penting dan perlu dikembangkan dalam menyejahterakan keluarga. Namun bukan berarti semua ibu harus meninggalkan rumah dan anak-anak mereka untuk mencari nafkah,” katanya.
Menurut Bintang, seorang ibu rumah tangga juga harus bisa mandiri dan kreatif, tidak selalu bergantung pada suami. Mandiri yang dimaksud, kata Bintang, menjadi pribadi yang proaktif mengambil tindakan tertentu untuk mendukung dan membina rumah tangganya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati (tengah) di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Kamis (5/12). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Kendati demikian, dijelaskan Bintang, kemandirian seorang istri bukan berarti dapat melakukan segala hal sesukanya tanpa peduli pendapat suami. Sebab partisipasi suami, kata dia, khususnya dalam urusan rumah tangga juga sangat penting.
ADVERTISEMENT
“Agar kesibukan yang dijalani perempuan bekerja, tidak menyebabkan urusan domestik menjadi terbengkalai. Karena sebagian perannya dapat didukung para suami,” tuturnya.
Menurut Bintang, salah satu bentuk kemandirian dan kreativitas yang bisa dijalani ibu rumah tangga dengan berwirausaha, menjalankan bisnis kecil-kecilan.
“Saat ini sudah banyak perempuan yang aktif dalam kewirausahaan, dan terus meningkat. Selain menghasilkan uang, berwirausaha juga memberikan manfaat lainnya, yaitu kepuasan batin, menambah kepercayaan diri, dan meningkatnya ikatan silaturahmi,” kata dia.