Menteri Satryo dan ASN Kemendiktisaintek Berdamai: Neni Batal Dimutasi

Prahum Ahli Muda & Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek Neni Herlina menjawab pertanyaan wartawan, di Kemendikburistek, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan

Sekjen Kementerian Pendidikan Tinggi dan Sainstek (Kemendiktisaintek), Togar Simatupang, menegaskan hingga saat ini belum ada keputusan terkait mutasi terhadap Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek, Neni Herlina.

“Belum ada mutasi, itu baru opsi,” ujar Togar saat dikonfirmasi pada Selasa (21/1).

Togar mengatakan, tidak ada pembatalan dalam proses serah terima jabatan di Kemendiktisaintek. Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro melantik tujuh pimpinan tinggi madya di lingkungan Kemdiktisaintek, Senin (6/1). Termasuk Togar Simatupang menjadi Sekjen Kemendiktisaintek.

“Tidak ada pembatalan sertijab, masih proses penataan,” jelasnya.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro bersiap untuk menyampaikan klarifikasi terkait aksi demo yang terjadi di Kantor Kementerian Dikti Saintek, Jakarta, Senin (21/1/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO

Para ASN Kemendiktisaintek menggelar aksi demo pada Senin (20/1) pagi. Demo dipicu keputusan pimpinan Kemendiktisaintek yang memindahkan secara sepihak Neni Herlina ke Kemendikdasmen pada Jumat (17/1).

Tidak hanya itu, disebut-sebut jika Menteri Satryo bersikap kasar hingga mencuat isu keluarga.

Demo tersebut berakhir islah pada malam harinya. Aksi protes diredam setelah perwakilan ASN yang demo audiensi dengan Satryo Soemantri Brodjonegoro di rumah dinasnya di Widya Chandra, Jakarta Selatan.

Polemik Menteri Mendiktisaintek Satryo Soemantri dan pegawai Kemendiktisaintek berkahir damai, Senin (20/1/2025). Foto: Dok. Istimewa

Sudah Islah

Togar M. Simatupang mengatakan, pimpinan dan ASN yang protes terkait mutasi sudah memutuskan islah dan saling memaafkan.

"Jadi Neni, Suwitno sudah menyampaikan juga permintaan maaf. Itu permintaan maaf. Karena spontan dan suasana emosional. Dan mereka memang ingin ini diekspos ke mana-mana. Ya kita terima aja itu sebagai suatu dinamika biasa. Jadi itu tidak dipermasalahkan. Bahkan tidak ada yang perlu disakiti di sana," kata Togar dikutip Selasa (21/1).