Menteri Susi Masuk Daftar 100 Wanita Paling Menginspirasi Versi BBC

Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan (Foto: Dok. KKP)

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masuk dalam daftar 100 wanita paling menginspirasi versi BBC. Menteri Susi berada di jajaran wanita-wanita di dunia yang dianggap mendobrak batas gender, membuat perubahan, dan berani berinovasi.

Bertajuk "BBC 100 Women 2017", daftar 100 wanita dunia yang menginspirasi itu dirilis pada Rabu (27/9) di situs kantor berita Inggris tersebut.

Dalam pernyataannya, BBC mengatakan 100 wanita ini dipilih dari seluruh aspek kehidupan modern, "mulai dari engineering hingga industri kreatif, dari olah raga hingga bisnis - mereka mewakili kekayaan dunia akan bakat-bakat wanita."

Susi adalah menteri yang dianggap sukses dalam menghapuskan batasan antara pria dan wanita. Pemilik maskapai Susi Air ini kerap menyerukan kesetaraan antara lelaki dan perempuan. Dia juga mendorong perempuan Indonesia agar mendobrak sekat gender dan berkreasi seoptimal mungkin.

Menteri Susi Pudjiastuti (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

"Kalian harus mendobrak batasan mulai dari pikiran. Pria dan wanita sama, berpikirlah seperti itu. Jika kalian masih sibuk bicara soal perbedaan gender, kalian tidak akan bisa maju," ujar Susi yang dikutip oleh BBC.

Dipilih sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Joko Widodo pada 2014, Susi telah memberikan terobosan dalam bidang perikanan dan keamanan laut Indonesia. Di era Susi, kapal-kapal nelayan asing yang mencuri ikan di laut Indonesia ditenggelamkan membuat aktivitas ilegal menurun.

Nama Susi disejajarkan dengan 60 wanita lainnya dalam daftar 100 wanita menginspirasi BBC. Dari Asia ada 16 wanita yang masuk daftar ini. Selain Susi, tokoh lainnya adalah para wanita yang berjasa di bidang sosial, ahli matematika, dan penulis.

Sebanyak 40 wanita menginspirasi lainnya akan dipilih dalam BBC 100 Women Challenge. Para calon 100 wanita menginspirasi BBC akan mencari solusi untuk berbagai permasalahan dunia di lima negara dimulai pada 9 Oktober mendatang, yaitu Delhi di India, Silicon Valey di Amerika Serikat, London di Inggris, Nairobi di Kenya, dan Rio di Brasil.

Di antara permasalahan yang akan di atasi para wanita di negara itu adalah memberantas buta huruf di India, mencari solusi teknologi di Silicon Valley, mengatasi masalah keamanan bagi wanita di transportasi publik di London dan Nairobi, dan mengungkap seksisme dalam olahraga di Rio.