Menyambangi Kampung Pekojan, Kampung Arab di Jakarta Barat

19 Mei 2018 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid An Nawier Kampung Arab Pekojan, Jakbar. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid An Nawier Kampung Arab Pekojan, Jakbar. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap kota di Indonesia memiliki sejumlah permukiman yang beragam. Terlebih permukiman yang berada di kota-kota yang memiliki sejarah kolonial (kota yang ada sejak masa kolonial Hindia-Belanda), di mana peletakkan wilayahnya didasarkan pada golongan etnis dan kelas sosial.
ADVERTISEMENT
Selah satunya adalah Kota Jakarta, sebagai kota kolonial, Jakarta menyimpan segudang sejarah, seperti kampung Pekojan. Kampung ini terletak di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Notabene masih termasuk kawasan Kota Tua Jakarta.
Kampung Arab Pekojan, Jakarta Barat. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Arab Pekojan, Jakarta Barat. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Kampung Pekojan dikenal dengan sebutan Kampung Arab, sebab pada abad ke 18 banyak pendatang dari Yaman Selatan (Hadramaut) yang tinggal di sini. Diketahui, sebelum dikenal sebagai Kampung Arab, Kampung Pekojan dihuni oleh Muslim Koja (Muslim India) yang berasal dari Bengali.
Nama Pekojan diambil dari kata Khoja atau Kaja yakni daerah di India yang penduduknya beragama Islam dan sebagian besar bekerja sebagai pedagang.
Jembatan Kambing di Kampung Arab Pekojan. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Kambing di Kampung Arab Pekojan. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Meski terkenal dengan sebutan Kampung Arab, saat ini kampung Pekojan juga dihuni oleh etnis Tionghoa. Seperti saat Sabtu (19/5), sepanjang kumparan mengelilingi di Kampung Pekojan tidak banyak menemui orang-orang etnis Arab. Melainkan, terlihat sejumlah orang-orang etnis tionghoa yang beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Menurut warga Kampung Pekojan, Ruandi (61), banyak orang-orang etnis arab yang telah pindah dan menempati sejumlah kawasan lain di Jakarta, seperti Kwitang, Cawang dan Tanag Abang.
"Dulu emang banyak orang arabnya, cuman sekarang kan udah di jual-jualin (rumahnya)," kata Riandi kepada kumparan.
Kampung Arab Pekojan, Jakarta Barat. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Arab Pekojan, Jakarta Barat. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Ia melanjutkan, sejumlah warga keturunan Arab masih ada juga yang tetap tinggal di kawasan ini.
"Ada juga yang pindah ke Condet sama Kampung Melayu. Tapi masih ada banyak juga marga Al Athas, Alaydrus, Aseggaf, Al habsyi," terangnya.
Tentu, sebagai kampung lawas, Kampung Pekojan memiliki sejumlah peninggalan bersejarah seperti Masjid An Nawier (1760), Jembatan Kambing, Langgar Tinggi (1829) dan Masjid Al Anshor (1648) yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Langgar Tinggi di Kampung Arab. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Langgar Tinggi di Kampung Arab. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT