Menyulap Limbah Kayu Jadi 'Moge'

22 Januari 2017 12:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Moge hasil kreasi dari limbah kayu (Foto: Maulana Surya/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Moge hasil kreasi dari limbah kayu (Foto: Maulana Surya/Antara)
Bagi sebagian orang, limbah kayu produksi dianggap sampah tak bermanfaat. Namun tidak bagi Eko Lukistyanto, pemilik usaha ’’Tetap Jaya Art’’ asal Kemiri, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, mampu menyulap limbah kayu menjadi produk baru yang mendatangkan rejeki.
ADVERTISEMENT
Di rumah produksinya, Eko membuat replika motor gede (Moge) Harley Davidson berbahan limbah produksi kayu jati. Selain moge ada pula replika mobil-mobil mewah berbagai merek, seperti Bugatti Veyron dan Mercedes-Benz 300SL, yang pernah ia produksi. Uniknya, semua produk tersebut dibuat dengan skala 1:1 seukuran dengan model aslinya.
Eko Lukistyanto pemilik usaha Tetap Jaya Art (Foto: Maulana Surya/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Eko Lukistyanto pemilik usaha Tetap Jaya Art (Foto: Maulana Surya/Antara)
Menurut Eko Lukistyanto, bahan utama didapatkan dengan mengumpulkan limbah kayu dari berbagai daerah di sekitar Kota Solo dan kayu jati menjadi pilihan utama untuk pembuatan berbagai produksi kreatifnya. Kayu Jati dipilih karena memiliki tingkat keawetan tinggi dan keunikan warna serta kehalusan tekstur sehingga akan membuat produk replika tampak mewah.
Kreativitas mengubah limbah jadi berkah (Foto: Maulana Surya/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Kreativitas mengubah limbah jadi berkah (Foto: Maulana Surya/Antara)
“Saat ini, kami mendapat pesanan 20 replika motor Harley klasik. Jenis motor gede lainnya yang pernah dibuat disini model King, Wla, Lowrider dan lainnya. Satu replika motor Harley membutuhkan sekitar 2 kuintal atau satu meter kubik limbah kayu jati," kata Eko
ADVERTISEMENT
Pekerja sibuk mengolah kayu limbah (Foto: Maulana Surya/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja sibuk mengolah kayu limbah (Foto: Maulana Surya/Antara)
Sementara bagi pekerja, proses pengerjaan replika moge membutuhkan kesabaran. Untuk pembuatan replika Moge ini memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Para perajin harus terampil membentuk bagian-bagian detail dari replika Harley Davidson yang dipesan pembeli. Dalam satu bulan produksi, Eko dan belasan perajinnya menghasilkan tiga buah replika motor gede Harley Davidson. Berkat keuletannya, produk replika Harley Davidson ini sangat diminati pasar eropa dengan harga jual puluhan juta rupiah.
Pekerja sibuk mengolah limbah kayu (Foto: Maulana Surya/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja sibuk mengolah limbah kayu (Foto: Maulana Surya/Antara)