Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pria yang mengkafir-kafirkan dua anggota Banser di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, akhirnya ditangkap polisi. Pelaku (H) juga telah menyampaikan permohonan maafnya kepada warga NU dan juga GP Ansor.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid bersyukur polisi bergerak cepat untuk menangkap pelaku.
"Ya Alhamdulilah, biasanya NU kalau ada jalur untuk salurkan, berikan pintu maaf, ya dimaafkan," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/12).
Dia mengakui, massa Ansor di tingkat akar rumput sempat merasa panas akibat perbuatan H. Namun saat ini pihaknya sudah memaafkan pelaku.
"Ya pastilah, ya pasti panas. Kalau enggak segera ditangkap akan ada masalah. Tetapi ciri khas NU selama ini tidak mengumbar kemarahan di publik, apalagi kekerasan. Sebisa mungkin dimaafkan," tuturnya.
Wakil Ketua MPR itu menyebut, kasus tersebut menjadi pelajaran agar sesama warga negara tak seenaknya menghina orang, apalagi di jalan raya.
ADVERTISEMENT
"Ya sesama warga negara supaya tidak seenaknya menghina-hina orang. Kalau nanti yang melaporkan mencabut laporannya saya pikir bagus. Kalau sudah selesai masalahnya ya sudah ini buat pelajaran bersama, bukan hanya buat NU, tetapi untuk juga yang mengata-ngatakan kafir," ungkapnya.
Sebelumnya, H yang mengkafir-kafirkan dua anggota Banser itu mengaku tak bisa menahan emosinya.
“Saya menyesali atas perbuatan tersebut karena faktor keadaan emosi,” ucap pelaku di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (12/12).
Dalam kesempatan itu, pelaku juga menuturkan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya dua anggota Banser yang ia persekusi dengan sebutan kafir.
“Permintaan maaf saya terutama kepada masyarakat dan juga NU para ulama mohon maaf, dan saudara-saudara Banser dan GP Ansor,” kata dia.
ADVERTISEMENT