Michael Sopir Fortuner Arogan di Jakut Beli Pelat Polri Palsu Rp 500 Ribu

20 Oktober 2023 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M (26) sopir fortuner berplat polri palsu dan strobo yang arogan di jalanan kawasa Jakarta Utara. Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
M (26) sopir fortuner berplat polri palsu dan strobo yang arogan di jalanan kawasa Jakarta Utara. Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Metro Jaya mengungkap asal pelat dinas Polri palsu yang digunakan Michael (26), sopir Fortuner yang arogan di Jakut. Kanit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula mengatakan, pelat nomor palsu itu dibeli secara online oleh Michael.
ADVERTISEMENT
"Pelat tersebut dipesan dari salah satu marketplace dengan harga Rp 500 ribu dan itu pelat palsu," ujar Kompol Eko Barmula dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/10).
Pada kesempatan yang sama Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Samian mengatakan pelaku membeli pelat tersebut agar merasa aman di jalan. Sebab mobil Fortuner hitam tersebut masih baru dan belum keluar pelat resminya.
"Mobil yang bersangkutan adalah mobil baru yang semestinya tidak boleh digunakan di jalan raya sampai keluarnya tanda kendaraan yang resmi sehingga untuk aman di jalan maka pelaku memesan pelat nomor dinas palsu melalui marketplace sehingga dengan itu merasa aman di jalan tidak akan kena tilang dari petugas di lapangan dan hambatan lain," jelas Samian.
ADVERTISEMENT

Aksi Arogan Michael

Jumpa pers kasus sopir fortuner arogan di Jakut, dipimipin oleh Kasubdit Jatanras Polda Metro AKBP Samian (tengah) di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/10/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Aksi arogan Michael terjadi pada Minggu (15/10) sekitar pukul 03.00 WIB. Aksinya terekam dashcam korban.
Dalam rekaman tersebut mobil yang dikendarai Michael menggunakan pelat dinas polri bernopol 5727-00 dan dipasangi strobo. Michael terlihat mengintimidasi korban dengan mengeluarkan tongkat besi.
"Awal kejadian pada saat pelaku merasa keberatan disalip dari sisi kiri. Kemudian terjadi kejar mengejar dan kemudian melakukan pengadangan," ujar Samian.
Polda Metro Jaya memastikan Michael bukan anggota polisi atau berasal dari keluarga anggota Polri. Latar belakang Michael, kata Samian, merupakan seorang pengusaha.
"Wiraswasta," kata Samian.
Michael sudah ditetapkan tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 335 KUHP dengan ancaman hukuman satu tahun penjara.