Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mie Instan yang Belum Sempat Dibuat Denanda untuk Briptu Taufan
25 Mei 2017 13:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Denanda (21), masih ingat percakapan telepon yang dilakukan dengan kakaknya almarhum Taufan. Lepas salat magrib, Taufan menelepon menanyakan kabar.
ADVERTISEMENT
Dari perbincangan pada Rabu (24/5), Taufan berpesan agar adiknya rajin belajar dan segera menyelesaikan kuliahnya.
"Dia nyuruh cepat sidang, biar cepat wisuda," terang Denanda dengan terbata.
Percakapan kemudian berlanjut. Taufan, rencananya setelah bertugas mengamankan pawai obor di Kampung Melayu, akan pulang ke rumah di Bekasi. Taufan juga minta dibuatkan mie instan.
"Minta bikin mie instan," terangnya.
Taufan yang berumur 23 tahun itu memang cukup dekat dengan adiknya ini. Nasihat kerap diberikan. Mereka juga selalu bertukar pikiran.
"Dia orangnya baik dan bertanggung jawab," tutup Denanda. Setelah itu adik almarhum berlalu meninggalkan Pondok Ranggon lokasi pemakaman.
Bom Kampung Melayu meledak dua kali. Bom Kampung Melayu ini adalah bom bunuh diri. Pelakunya dua orang, dan akibat ledakan bom Kampung Melayu ini 3 polisi meninggal dunia, salah satunya Briptu Taufan.
ADVERTISEMENT