Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Komandan militer Korea Selatan percaya Presiden Yoon Suk-yeol membuat keputusan yang sah saat mendeklarasikan darurat militer pada awal Desember 2024 lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, dia menolak untuk mengatakan presiden yang dimakzulkan itu memberi perintah menyeret anggota parlemen keluar dari gedung parlemen.
Dikutip dari Reuters, Rabu (5/2), hal ini disampaikan Letnan Jenderal Angkatan Darat Lee Jin-woo saat memberikan kesaksian di persidangan Mahkamah Konstitusi yang meninjau pemakzulan terhadap Yoon karena deklarasi militer yang berumur pendek pada 3 Desember 2024 itu.
Deklarasi darurat militer itu membuat Korsel jatuh dalam krisis konstitusional. Selain memakzulkan Yoon peristiwa itu membuat Perdana Menteri Korsel menerima nasib sama.
“Saya yakin bahwa keputusan itu sah dan ketika diminta untuk pergi ke parlemen, saya menganggapnya sebagai sebuah perintah,” kata Lee dalam persidangan yang berlangsung pada Selasa (4/2).
“Tidak ada kesempatan untuk berpikir apakah keputusan itu ilegal atau tidak konstitusional ketika panglima tertinggi yang mewakili rakyat, yang saya tahu merupakan ahli hukum yang mantan jaksa agung berbicara kepada negara dan dunia,” katanya lagi.
Sementara pejabat militer lainnya, Yeo In-hyung, mengatakan tidak setuju dengan darurat militer tapi terpaksa mengikuti keputusan panglima tertinggi.
ADVERTISEMENT
Yoon yang juga menghadiri sidang mengatakan tidak ada gunanya berdebat apakah dia memerintahkan militer untuk mengeluarkan anggota parlemen dari ruang rapat yang saat itu tengah mengambil suara untuk mencabut darurat militer, padahal tidak ada yang benar-benar terjadi.
Baik Yeo dan Lee menolak untuk menjawab banyak pertanyaan, termasuk terkait apakah Yoon memerintahkan pasukan menggunakan senjata api jika diperlukan dan menerobos masuk ke gedung parlemen untuk mengeluarkan anggota parlemen, mengatakan mereka adalah terdakwa dalam sidang pidana.
Namun, Hong Jang-won yang merupakan mantan wakil Badan Intelijen Nasional yang juga menjadi saksi dalam persidangan mengatakan Yoon memerintahkannya untuk menangkap semua anggota parlemen dan membereskan semuanya.
“Tanpa merinci siapa saja yang harus ditangkap,” kata Hong.
ADVERTISEMENT
Karena Yoon telah memintanya untuk membantu perintah Yeo, Hong mengatakan dia berbicara kepada Yeo yang memberikannya daftar politikus untuk ditangkap.
“Saya tidak mengerti kenapa mereka mencoba menangkap dan memeriksa orang-orang itu,” katanya.
Sambil menatap Yoon, Hong mengatakan Yoon harus membuat permohonan maaf yang tulus kepada masyarakat. Setelah mendengar kesaksian Hong, Yoon dengan tegas membantah tuduhannya.
Live Update