Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Miniatur Pesawat dari Bogor yang Terbang Hingga ke Eropa
23 Januari 2017 11:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Bagi pecinta miniatur pesawat terbang, bisa langsung datang ke Bogor tepatnya di daerah Dramaga, ke sentra kerajinan replika pesawat yang berbahan dasar resin dengan bahan tambahan metal dan kayu.
ADVERTISEMENT
Para perajin di Desa Cangkrang, Bogor, Jawa Barat itu membuat beragam jenis miniatur pesawat terbang, yang produksinya sudah menembus pasar Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
Sentra kerajinan miniatur milik Harto Al karim pria asal Makassar ini telah malang melintang di industri ini selama puluhan tahun, hingga sekarang setiap bulan bengkelnya mampu memproduksi ribuan miniatur berbagai jenis pesawat.
Pembuatan miniatur sangat membutuhkan ketelitian, dan harus memahami benar bentuk dan jenis pesawatnya, karena pelanggan terutama maskapai penerbangan menghendaki miniatur mirip dengan aslinya.
Bahan baku pembuatan miniatur pesawat ini utamanya fiber plastik cair. Dari bahan baku fiber ini dilakukan proses pencetakan badan pesawat, sayap dan mesin pesawat. Pencetakan membutuhkan waktu 15 menit hingga pengerasan, selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Setelah itu dilakukan proses penghalusan dengan mendempul bagian-bagian yang belum rata. Selanjutnya dihaluskan dengan diamplas sebelum akhirnya dicat sehingga diperoleh hasil akhir yang sempurna.
Miniatur pesawat produksi bengkel ini setiap bulannya mencapai ribuan unit dengan beragam ukuran, mulai dari 20 cm hingga 2 meter. Bermacam jenis miniatur pesawat dapat dilihat di sini, mulai dari pesawat komersial, kapal luar angkasa hingga helikopter. Kerajinan miniatur pesawat tersebut dijual dengan kisaran harga Rp100 ribu hingga puluhan juta tergantung jenis dan ukuran, dan dipasarkan hingga ke mancanegara sebagai cendera mata dan pajangan maskapai penerbangan di sejumlah negara.
Foto dan Teks: Yulius Satria Wijaya