Motif Ibu di Semarang Bunuh Anak: Takut, Bohongi Suami, Deposito Rp 1,2 M Habis

18 Mei 2022 18:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizka Sofianasari (34), tersangka pembunuhan anak kandungnya karena terlilit utang Pinjol di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rizka Sofianasari (34), tersangka pembunuhan anak kandungnya karena terlilit utang Pinjol di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Frustrasi dan takut dimarahi suami lantaran menghabiskan uang deposito sebesar Rp 1,2 miliar jadi motif Riska Sofianasari (34) membunuh anak kandungnya yang masih berusia 4 tahun.
ADVERTISEMENT
Jasad balita malang itu ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Kota Semarang. Di samping jasadnya, petugas hotel menemukan Riska dalam kondisi lemas usai mencoba bunuh diri setelah membunuh anaknya. Riska mencoba bunuh diri dengan cara minum air sabun dan menjeratkan lehernya dengan handuk.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan, mengatakan uang miliaran rupiah itu digunakan untuk memenuhi gaya hidup pelaku. Salah satunya liburan di luar kota.
"Gaya hidup saja. Pengakuannya memang suka liburan keluarga keluar kota paling jauh ke Bali itu menggunakan dana-dana itu. Tapi caranya itu bohongin suaminya seolah-olah ada biaya promo," ujar Donny di Mapolrestabes Semarang, Rabu (18/5).
Selain habis untuk liburan, uang deposito itu juga digunakan pelaku untuk berbelanja online mulai dari sepatu hingga tas.
ADVERTISEMENT
"Untuk belanja online, barang-barang yang enggak kelihatan. Lalu ada tas, sepatu. Ini akumulasi dari tahun 2019 sampai 2022," sebut dia.
Kehidupan pelaku dan suaminya sebenarnya terbilang mapan. Suami pelaku memiliki pekerjaan yang cukup mentereng di Kota Semarang. Mereka juga tinggal di sebuah permukiman dengan fasilitas yang bagus.
"Mereka orang berpunya. Aslinya memang memang gaya hidup, tapi tanpa sepengetahuan suami. Dan, suaminya itu tipikal orang yang sayang sekali dengan keluarga. Care sekali dengan istrinya," jelas dia.
Namun, pelaku yang takut suaminya mengetahui uang deposito itu telah ia habiskan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dan membunuh anaknya.
"Pada hari itu tersangka mendapat mendapat telepon dari kakaknya. Istrinya itu punya utang ke kakaknya. Suaminya bilang ya sudah dibayar. Nah ketika mau pergi ambil uang, justru dia malah check in ke hotel dan tidak kembali. Baru ada ide untuk bunuh diri saat di jalan menuju hotel itu," kata Donny.
ADVERTISEMENT