Motif Pria di Indramayu Bacok Kiai: Terganggu Aktivitas Zikir Malam Hari

10 Maret 2022 18:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pers rilis kasus pembacokan pada Kiai Indramayu di Mapolda Jabar pada Kamis (10/3). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pers rilis kasus pembacokan pada Kiai Indramayu di Mapolda Jabar pada Kamis (10/3). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Jawa Barat telah menetapkan seorang pria berinisial S (33) sebagai tersangka kasus pembacokan terhadap seorang kiai bernama KH Farid Ashr Waddahr DI di Pondok Pesantren An-Nur di Desa Tegalmulya, Kabupaten Indramayu, Selasa (8/3) malam.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, motif pelaku membacok korban karena kesal dan terganggu dengan aktivitas zikir di malam hari yang sering diselenggarakan di pondok pesantren tersebut.
"Motif kejahatannya karena merasa terganggu karena aktivitas zikir di malam hari dengan mendatangkan banyak orang," kata Tompo di Mapolda Jabar, Kamis (10/3).
Tompo menyebut, pelaku juga tidak sepaham dengan kebiasan wirid yang diselenggarakan korban. Pelaku menilai acara wirid mirip dengan pesugihan dan dianggap menyimpang.
"Bahwa menurut tersangka bahwa wirid bertentangan dengan fikih yang dia pahami dan ini dilakukan menurut pelaku dianggap sebagai pesugihan, jadi ini paham yang keliru paham yang dimiliki oleh tersangka," ujar Tompo.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya diberitakan, peristiwa pembacokan terhadap Kiai muda tersebut terjadi pada Selasa (8/3/2022) sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu, pelaku datang dengan membawa senjata tajam berupa arit masuk ke kediaman Kiai Farid dan mencari Kiai Farid.
ADVERTISEMENT
Saat kondisi rumah sepi, pelaku yang masuk ke ke rumah menanyakan keberadaan kiai Farid. Hanya saja Kiai Farid sedang tidak ada di rumah.
Pelaku kemudian membabi buta dan langsung melakukan pembacokan terhadap istri dan keponakan Kiai Farid yang saat itu sedang berada di rumah.
Setelah melakukan pembacokan, pelaku kemudian mencari keberadaan kiai Farid dan melihat kiai Farid sedang melaksanakan wirid di musala.