news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Muhadjir: Bencana Adalah Sebuah Keniscayaan, RI Akan Selalu Dirundung Bencana

29 Juli 2021 10:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy Kunjungi Korban Gempa di Kabupaten Malang. Foto: Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy Kunjungi Korban Gempa di Kabupaten Malang. Foto: Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkapkan Indonesia tidak akan pernah terlepas dari bencana alam karena berada di jalur Ring of Fire (cincin api). Ia meminta seluruh pihak harus siap menghadapi berbagai bencana yang berpotensi terjadi di masa depan.
ADVERTISEMENT
"Dengan kondisi Indonesia yang berada di daerah Ring of Fire, maka bencana di Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Sampai kapan pun Indonesia akan selalu dirundung bencana," tutur Muhadjir dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional (Rakorbangnas) BMKG Tahun 2021 secara virtual, Kamis (29/7).
Muhadjir menuturkan, masyarakat juga harus ikut aktif dalam tanggap bencana agar dapat mengurangi risiko kerugian yang mungkin dialami. Sebab, kerugian yang dialami tidak hanya sekadar ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat.
"Bangsa Indonesia saat ini dan ke depan ditakdirkan siap menghadapi bencana yang sifatnya multi sektor, multi dimensi serta sangat kompleks. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan kebencanaan, mulai dari siaga bencana, tanggap bencana, rehabilitasi sampai rekonstruksi bencana adalah suatu hal yang harus jadi perhatian, jadi budaya, dan jadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia bersama-sama," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian merinci arahan Presiden Jokowi terkait penanganan bencana. Khususnya kepada BMKG yang diminta harus menjadi acuan berbagai pihak dalam upaya pengambilan keputusan.
Selain itu, BMKG juga harus memberikan pelayanan informasi yang akurat kepada masyarakat, terutama dalam upaya memperkuat sektor pembangunan manusia dan kebudayaan yang menjadi program nasional strategis.
"Adalah tanggung jawab BMKG juga untuk menyampaikan data, apa makna di balik informasi itu, untuk apa dan kepada siapa sebetulnya informasi itu dialamatkan," jelas Muhadjir.
Menko PMK Muhadjir Effendy saat berkunjung ke daerah Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Foto: Kemenko PMK
"Saya rasa apa yang telah disampaikan Bapak Presiden adalah suatu catatan penting untuk kita semua, agar kita bisa betul-betul menempatkan kinerja BMKG dengan segala output, result, maupun impactnya dalam posisi yang strategis," tutup dia.
Acara rakor BMKG ini dibuka secara virtual oleh Presiden Jokowi. Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan Indonesia memiliki risiko bencana yang tinggi, bahkan intensitasnya terus meningkat.
ADVERTISEMENT
"Kita harus meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana, menguatkan manajemen penanganan bencana dan meningkatkan kemampuan untuk mengantisipasi dan memitigasi bencana, untuk mengurangi risiko korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda," ucap Jokowi.