Muhadjir: Kita Usahakan Banten Segera Pulih Usai Diguncang Gempa

17 Januari 2022 10:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau lokasi terdampak gempa di Pandeglang. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau lokasi terdampak gempa di Pandeglang. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan pemerintah terus bekerja guna mempercepat proses pemulihan usai gempa bumi 6,6 magnitudo di Pandeglang, Banten. Saat ini Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah mengeluarkan status tanggap darurat dari tanggal 14-27 Januari.
ADVERTISEMENT
"Lamanya pemulihan akan tergantung seberapa kerusakan dan jumlah yang rusak dan itu akan kita cek. Saya belum berani memastikan tetapi kita akan usahakan segera pulih," ujar Muhadjir saat kunjungan Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (17/1).
Muhadjir sempat meninjau SDN Kertajaya 1 Sumur dan MTS Mathla'ul Anwar, UPT Puskesmas DTP Sumur di Desa Kertajaya, serta kerusakan yang dialami beberapa rumah warga di Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Dari situ terlihat dampak besar yang diakibatkan gempa yang terjadi pada Jumat (14/1) lalu itu.
"Kesimpulannya bahwa gempa bumi yang terjadi pada tanggal 14 Januari kemarin punya dampak serius khususnya di Kabupaten Pandeglang ini," ujarnya usai melakukan peninjauan.
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau lokasi terdampak gempa di Pandeglang. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
Muhadjir menyampaikan, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah memastikan akan terus mempercepat penanganan dampak yang diakibatkan gempa Banten. Mulai dari dampak kemanusiaan, dampak sosial, termasuk dampak pada sarana dan prasarana.
ADVERTISEMENT
"Secepatnya akan kita koordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait, serta pemerintah provinsi dan kabupaten untuk penyelesaiannya," ungkap Muhadjir.
Berdasarkan data sementara yang dikeluarkan Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOPS) BNPB pada Sabtu (15/1) pukul 17.30 WIB. Tercatat sebanyak 1.378 unit rumah terdampak pasca bencana gempa bumi. Terdiri dari 278 unit rumah mengalami rusak berat, 323 unit rumah rusak sedang dan 777 unit rumah rusak ringan.
Sementara untuk korban jiwa meninggal dunia nihil, 2 orang luka ringan, 26KK atau 117 jiwa terdampak, diperkirakan 200 jiwa pengungsi (masih dalam pendataan). Lalu, ada 19 sekolah rusak dan 14 puskesmas rusak terkena dampak gempa bumi.
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau lokasi terdampak gempa di Pandeglang. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
"Nanti kita akan pastikan kondisi seperti apa. Karena yang di sini dilaporkan berat belum tentu memang berat nanti perlu diverifikasi. Mudah-mudahan aja ternyata tidak semuanya berat," kata Muhadjir.
ADVERTISEMENT
"Ini nanti akan kita tangani secara berkoordinasi antara Pemkab dan Pemprov terutama berkaitan dengan lahan itu tanggung jawab Pemkab. Kemudian untuk kerusakan itu nanti akan kita koordinasikan dengan Pemkab, BNPB dan Menteri PUPR," pungkasnya.
Dalam kunjungan itu, Muhadjir didampingi Bupati Pandeglang Irna Narulita, Anggota DPR-RI Achmad Dimyati Natakusumah, dan Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Sudirman.
Muhadjir juga memberikan bantuan berupa pake sembako, paket alat sanitasi, dan bantuan masker kepada beberapa keluarga yang terkena dampak gempa di Desa Tamanjaya Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Menko PMK Muhadjir Effendi tinjau gempa di Pandeglang. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, Banten diguncang gempa berkekuatan 6,7 magnitudo pada Jumat (14/1) sore. Kekuatan gempa kemudian dimutkhirkan oleh BMKG menjadi 6,6 magnitudo dengan kedalaman 40 kilometer.
ADVERTISEMENT
Lokasi gempa berada di 52 kilometer barat daya Sumur, Banten. Tepatnya, di laut selatan Ujung Kulon.
Meski titik gempa berada di Banten, namun guncangannya berasa hingga daerah sekitarnya seperti Jakarta hingga Bandung.
Gempa ini mengakibatkan puluhan fasilitas umum rusak. Selain itu ratusan rumah warga juga rusak, menyebabkan ratusan KK mengungsi.