Muncul Klaster Perkantoran Usai Libur Nataru, Kasus COVID-19 di Semarang Naik

10 Januari 2022 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasien positif COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah dinas Wali Kota Semarang ikut menggunakan hak pilihnya dalam Pilwakot 2020. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pasien positif COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah dinas Wali Kota Semarang ikut menggunakan hak pilihnya dalam Pilwakot 2020. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus COVID-19 di Kota Semarang meningkat usai libur Natal dan Tahun Baru 2022. Tercatat, ada 18 kasus baru pada Senin (10/1).
ADVERTISEMENT
Padahal di hari-hari sebelumnya, Kota Lumpia biasa mencatatkan nol atau zero kasus COVID-19.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, tambahan kasus ini berasal dari klaster di sebuah perkantoran di kawasan Pelabuhan Tanjung Mas.
"Seminggu yang lalu kasus bermula dari sebuah perkantoran. Ada 5 orang di daerah pelabuhan dari 5 orang ditracing keluarga-keluarganya kemudian muncul angka cukup tinggi 18 (kasus COVID-19)," kata pria yang akrab disapa Hendi itu di Gedung Inspektorat Kota Semarang, Senin (10/1).
"Tujuh dari luar kota dan 11 dari Semarang. Ini merupakan bagian tracing dari salah satu klaster perkantoran pelabuhan," tambah dia.
Saat disinggung terkait adanya temuan varian Omicron di Kota Semarang, Hendi mengaku masih menunggu hasil uji sampel yang telah dikirimkan.
ADVERTISEMENT
"Tinggal nunggu teman-teman kesehatan yang pasti sampel-sampel sudah dikirim ke beberapa lab. Sampai dengan hari ini belum ada hasil yang pasti. Semua sudah dilakukan sesuai prosedur," jelas dia.
Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Sebab, kenaikan kasus ini menunjukkan pandemi masih belum berakhir.
"Ini menunjukkan bahwa COVID-19 belum selesai apa pun itu yang sudah kita lakukan menjaga prokes, percepatan vaksin. Itu ternyata kadang-kadang masih jebol juga karena kita abai dengan prokes. Maka ke depan mari kita jangan abai dengan prokes. Kita tetap disiplin karena COVID-19 belum selesai," kata dia.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Gedung Inspektorat Kota Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, mengatakan lonjakan kasus ini disebabkan karena peningkatan mobilitas pada libur tahun baru.
ADVERTISEMENT
"Ini yang masih kita kaji dan analisa terus. Dengan melakukan random sampling kita akan mengetahui lebih dini sehingga bisa lakukan isolasi secara cepat dan diobati," ujarnya.
Ia menyebut, belasan pasien yang terpapar COVID-19 masih menjalani isolasi baik mandiri, rumah sakit maupun terpusat.
"Kita masih coba yang isoman bisa geser ke isoter supaya tidak menular ke yang lain," tandas dia.