Muncul Nama Pebulu Tangkis Bellaetrix Manuputty di Pusaran Kasus Edhy Prabowo

30 Desember 2020 18:50 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo bersiap menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (14/12). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo bersiap menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (14/12). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, disebut-sebut berkawan dekat dengan mantan pebulutangkis nasional, Bellaetrix Manuputty. Keduanya akrab karena beberapa kali main badminton bareng.
ADVERTISEMENT
Pengacara Edhy Prabowo, Soesilo Aribowo, menyatakan kliennya memang berkawan dengan beberapa pebulutangkis putri. Sebab Edhy disebut memang gemar bermain badminton.
Soesilo bahkan menyebut ada 2 atlet bulu tangkis yang kerap bermain dengan Edhy. Salah satunya Bellaetrix yang pernah meraih medali emas tunggal putri di SEA Games 2013, Myanmar.
Bellaetrix Manuputty. eks pebulutangkis Nasional. Foto: PORNCHAI KITTIWONGSAKUL/AFP
"Namanya dua orang tadi saya lupa siapa tadi, Bella (Bellaetrix Manuputty) salah satunya, kemudian salah satunya lagi saya lupa, ada dua, sering bermain lah, artinya olahraga, ya," kata Soesilo usai mendampingi Edhy menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (30/12).
Soesilo menyatakan Edhy sudah berteman dengan 2 pebulutangkis tersebut sejak lama, sebelum menjadi Menteri KP.
Kedakatan ini juga mencuat saat muncul dugaan adanya aliran suap kasus izin ekspor benih lobster menjerat Edhy Prabowo kepada sejumlah pihak. Termasuk kepada beberapa perempuan.
ADVERTISEMENT
Namun terkait adanya dugaan aliran dana kepada para pebulutangkis tersebut, Soesilo belum dapat mengkonfirmasi.
Bellaetrix Manuputty. eks pebulutangkis Nasional. Foto: SAJJAD HUSSAIN/AFP
"Itu memang berkawan sama Pak Edhy berkawan sebelum jadi menteri, beliau kan suka badminton, itu saja. Belum banyak hal terkonfirmasi," kata Soesilo.
Hal yang sama juga disampaikan Soesilo terkait dugaan aliran dana terkait Edhy Prabowo kepada sejumlah perempuan. Ia menyatakan hal tersebut masih belum terkonfirmasi.
"Iya sama itu. Itu kan info-info yang apa namanya kita belum dapat konfirmasinya," ucapnya.
kumparan sudah mencoba menghubungi Bellaetrix untuk meminta konfirmasi. Namun, pesan singkat yang dikirim belum dibalas.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sebelumnya, sumber kumparan yang mengetahui aliran dana itu, diduga Edhy membelikan beberapa perempuan mobil dan menyewakan apartemen.
Sedangkan dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan 7 tersangka. Sebagai tersangka penerima suap adalah Edhy Prabowo; Eks Staf Khusus Menteri KP, Safri; Eks Staf Khusus Menteri KP, Andreau Pribadi Misanta; Pengurus PT Aero Citra Kargo, Siswadi; Staf istri Menteri KP, Ainul Faqih; dan Amiril Mukminin.
ADVERTISEMENT
Sementara, tersangka pemberi suap adalah Direktur PT Dua Putra Perkasa, Suharjito.
Edhy Prabowo diduga melalui staf khususnya mengarahkan para calon eksportir untuk menggunakan PT Aero Citra Kargo bila ingin melakukan ekspor. Salah satu adalah perusahaan yang dipimpin Suharjito.
Ilustrasi penyelundupan benih lobster Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
PT Aero Citra Kargo diduga merupakan satu-satunya forwarder ekspor benih lobster yang sudah disepakati dan direstui Edhy Prabowo. Para calon eksportir kemudian diduga menyetor sejumlah uang ke rekening perusahaan itu agar mendapatkan izin ekspor.
Uang yang terkumpul diduga digunakan untuk kepentingan Edhy Prabowo, salah satunya untuk keperluan belanja barang mewah saat berada di Hawaii, Amerika Serikat.
Ia diduga menerima uang Rp 3,4 miliar melalui kartu ATM yang dipegang staf istrinya. Selain itu, ia juga diduga pernah menerima USD 100 ribu yang diduga terkait suap. Adapun total uang dalam rekening penampung suap Edhy Prabowo mencapai Rp 9,8 miliar.
ADVERTISEMENT
KPK juga telah menyita 5 mobil, uang senilai Rp 16 miliar dan 9 sepeda.