Musim Gugur di Amsterdam

16 Februari 2017 2:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seorang ibu dan anaknya. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang ibu dan anaknya. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
"Goedemorgen...," sapa pesepeda ke para wisatawan, dan mempersilakannya melintas di jalur penyeberangan.
Musim gugur telah tiba di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Musim gugur telah tiba di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Pagi itu, cuaca Amsterdam sangat cerah. Hangatnya mentari membuat dinginnya kota yang dijuluki surga pesepeda itu terasa sejuk. Suhu pada Oktober di kota yang juga mendapat julukan kota kanal ini berkisar 9 derajat hingga 12 derajat celcius. Ya, saat itu, Amsterdam berada musim peralihan dari musim gugur ke musim dingin, jadi tak heran jika warga di sana mengenakan pakaian tebal dan sepatu boots.
Musim Gugur di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Musim Gugur di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Bagi para wisatawan yang berasal dari benua Asia, Amerika, Afrika, Australia atau negara yang berada di Eropa, Amsterdam merupakan salah satu kota yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Pada musim ini, wisatawan dapat menikmati kemuning daun berguguran, hamparan sinar mentari di antara gedung yang mirip dadu serta kanal-kanal yang bersih dari sampah.
Pejalan kaki di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Pejalan kaki di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
"Amsterdam sangat nyaman, semoga Jakarta bisa seperti ini, khususnya sungainya," harap Ardi, salah seorang wisatawan asal Jakarta, Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sungai di Amsterdam yang sangat bersih. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Sungai di Amsterdam yang sangat bersih. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Sejumlah tempat yang menjadi ikon kota menjadi tujuan wajib setiap wisatawan yang ke kota paling bebas di dunia ini, seperti Museum Square, Rijkmuseum, Dam Square, dan kanal Amsterdam.
Musim gugur di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Musim gugur di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Berwisata kota terbesar di Belanda tersebut mengingatkan seakan-akan berwisata di Kota Tua, Jakarta, beberapa bangunan ataupun tata letaknya menyerupai tatanan yang ada di Amsterdam. Tak heran karena memang Jakarta juga dibangun pemerintah kolonial Belanda.
Bangunan di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Hubungan historis juga terasa masih terasa di tingkat masyarakatnya, jadi jangan kaget bila ada warga setempat yang menyapa kita dengan bahasa Jawa lama, mereka umumnya orang Suriname turunan Jawa yang sudah menjadi warga dan menetap di Belanda. Beragam barang kebutuhan asal Indonesia, seperti rokok, mi instan, produk makanan hingga kerajinan cukup mudah didapat di gerai-gerai atau toko yang beterbaran di kota yang menjadi markas klub sepak bola Ajax ini. Tak heran jika warga Belanda sangat menghargai wisawatan Indonesia.
Burung-burung berkumpul di tengah jalan. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Burung-burung berkumpul di tengah jalan. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
ADVERTISEMENT
Foto dan Teks: Zabur Karuru/Antara