Mu'ti Singgung Generasi Strawberry-Barcode: Ada Masalah Dikit, Mental Terguncang

8 Mei 2025 13:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti dalam acara Festival Pendidikan 2025 di Kota Denpasar, Bali, Kamis (8/5). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti dalam acara Festival Pendidikan 2025 di Kota Denpasar, Bali, Kamis (8/5). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyinggung mental generasi anak muda di tengah era disrupsi. Era ini berarti perkembangan teknologi mengubah sistem industri, bisnis hingga kehidupan sosial masyarakat.
ADVERTISEMENT
Salah satu di antaranya adalah munculnya generasi strawberry, anak muda bermental lemah dan rapuh.
"Sekarang kita melihat fenomena generasi strawberry, yang kalau kita coba artikan generasi yang secara mental mereka ini sangat lemah, mereka ini tidak cukup memiliki daya tahan," katanya saat pidato dalam acara Festival Pendidikan 2025 di Kota Denpasar, Bali, Kamis (8/5).
Ada juga fenomena lain yang disebut generasi barcode, yakni generasi tak kuat menghadapi masalah. Kondisi mentalnya langsung ambruk bila diserang masalah.
"Di beberapa kota ada gejala generasi barcode, itu mereka yang kalau ada masalah sedikit saja dalam kehidupannya, mereka mengalami guncangan psikologis yang tidak bisa kita bayangkan responsnya seperti apa. Mereka kadang melukai dirinya sendiri," katanya.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti usai menghadiri festival pendidikan di Kota Denpasar, Bali, Kamis (8/5/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu jalan memutus fenomena tersebut. Metode kurikulum yang disediakan adalah kurikulum yang memiliki kekuatan jasmani, spiritual dan moral.
ADVERTISEMENT
Melalui metode ini diharapkan anak muda menjadi tangguh, kuat mental dan mampu beradaptasi dengan perubahan sosial.
"Karena itu pendidikan harus memberikan kepada anak kita kekuatan mental, kekuatan spiritual agar mereka generasi tangguh. Itu semua bisa berjalan kalau kita bekerja sama," katanya.