Mu'ti soal Evaluasi Zonasi: Sekolah Tempat Bertemu Murid Berbagai Latar Belakang

11 November 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti di acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Sheraton Hotel Gandaria, Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti di acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Sheraton Hotel Gandaria, Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menegaskan, sistem zonasi menjadi salah satu kebijakan yang dibahas untuk dievaluasi dalam Rapat Koordinasi Pendidikan Dasar dan Menengah. Menurutnya, sistem zonasi harus dievaluasi dan harus sesuai dengan spirit yang mau dikejar.
ADVERTISEMENT
"Banyak hal yang memang harus kita lihat kembali dalam kebijakan itu tetapi yang ingin kami tegaskan pada kesempatan ini terkait dengan zonasi pada khususnya tentu ada spirit dan filosofi yang mendasarinya," kata Mu'ti
Kata dia, zonasi menjadi kebijakan yang diterapkan sebelumnya untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu. Dengan catatan, tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
"Selain itu, zonasi yang di situ terdiri atas murid-murid dari berbagai kelas sosial juga dimaksudkan agar terjadi proses integrasi sosial di antara para murid di lingkungan atau di wilayah tertentu," tutur dia.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan materi saat mengajar di SDN 59 Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/11/2024). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menurutnya, sekolah semestinya menjadi tempat pertemuan murid dari berbagai latar belakang. Sehingga ke-Indonesia-an itu muncul.
"Sekolah adalah tempat di mana terjadi pertemuan murid dari berbagai macam latar belakang atau menjadi tempat terjadinya meeting point tapi juga menjadi tempat di mana ke-Indonesia-an dan kepribadian mereka berkembang," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan, sekolah dalam hal ini berfungsi sebagai proses pelayanan pendidikan yang memungkinkan terbangunnya keIndonesiaan tanpa meninggalkan identitas kepribadian mereka.
"Sekolah menjadi tempat terjadinya melting point yang dengan itu maka kita memiliki integrasi yang kuat di antara anak-anak bangsa. Kekuatan kita sebagai bangsa tentu ditentukan oleh bagaimana kohesivitas sosial dan integritas serta integrasi sosial itu terbangun dengan sebaik-baiknya," katanya.
"Karena itu maka evaluasi ini kami selenggarakan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan-masukan yang bermakna, masukan-masukan penting dari pengalaman Bapak-Ibu sekalian, para kepala dinas pendidikan yang berkecimpung langsung," tutup dia.