Mutilasi di Kalibata City: Kenalan di Tinder, Dibunuh, Berujung Pelaku Ditembak

18 September 2020 5:54 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Polisi telah mengungkap identitas mayat korban mutilasi yang ditemukan di unit kamar lantai 16 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (16/9). Dia adalah Rinaldi Harley Wismanu, karyawan PT Jaya Obayashi.
ADVERTISEMENT
Sebelum ditemukan tewas mengenaskan, Rinaldi sudah dilaporkan hilang ke Polda Metro Jaya pada 12 September 2020. Pria itu sudah tidak terlihat sejak 9 September 2020.
Suasana Apartemen Kalibata City di Jakarta. Foto: Fanny Wardhani/kumparan
Rinaldi merupakan lulusan magister (S2) di Tokyo University of Foreign Studies. KehidupanRinaldi di Jepang sempat terekam dalam video berjudul 'Merantau di Negeri Sakura' yang diunggah IVSTV di Youtube pada 6 Januari 2017.
Sosok Rinaldi
Dalam video itu, Rinaldi berbagi cerita tentang kampusnya, mulai dari memperlihatkan letak perpustakaan, kamar asrama yang ia huni, hingga memesan makanan di rumah makan dekat kampus.
Selain itu, Rinaldi merupakan alumnnus jurusan S1 Sastra Jepang angkatan 2006, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dari data yang tertera di website UGM, Rinaldi mengerjakan skripsi pada 2012 dengan judul 'Potensi Anime dan Pengaruhnya Ditinjau Melalui Teori Distraction dengan Participant Observation di Jepang Selama Satu Tahun'.
ADVERTISEMENT
"Keluarga besar UGM turut berduka dan kaget mendengar berita tersebut. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan pelaku segera ditangkap dan mendapatkan proses keadilan seadil-adilnya," ujar Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani.
Setelah dipastikan korban mutilasi adalah Rinaldi, sejumlah pelayat mulai mendatangi rumahnya di Nologaten, Depok, Kabupaten Sleman.
Karangan bunga di rumah duka Rinaldi Harley Wismanu (32) di Sleman. Dia menjadi korban mutilasi di unit kamar lantai 16 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (16/9). Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan
Suasana rumah duka Rinaldi Harley Wismanu (32) yang menjadi korban mutilasi di unit kamar lantai 16 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (16/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (kanan) saat konferensi pers aksi perampokan di Jakarta Barat. Foto: Dok. Polri

2 Pelaku Mutilasi Rinaldi Ditangkap

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana, mengatakan, pelaku yang memutilasi Rinaldi sudah ditangkap. Mereka ditangkap oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Pelaku DAF ini 26 tahun yang bersangkutan adalah pelaku atau eksekutor, bunuh korban dan memutilasi korban. Lalu LAS 27 tahun perannya mengajak korban untuk bertemu dan sewa apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat," kata Nana.
ADVERTISEMENT
DAF adalah Djumadil Al Fajri, sedangkan DAS adalah Laeli Atik Supriyatin. Kedua pelaku ditangkap di Cimanggis, Depok pada Rabu (16/9).
Djumadil Al Fajri dan Laeli Atik Supriyatin adalah sepasang kekasih. Sejumlah barang bukti pembunuhan di sita polisi dari para tersangka.
"Barang bukti ada 11 buah emas Antam kurang lebih 11,5 gram dari berbagai jenis. Kemudian dua laptop, lalu ada cangkul, sekop, jam tangan, perhiasan dan beberapa kartu visa dari Mandiri, BNI, BCA, Permata dan lain-lain untuk barang bukti," ujar Nana.
Polda Metro Jaya menunjukkan tersangka pembunuhan dan mutilasi Rinaldi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9). Foto: Dok. Istimewa

Pelaku Kenal dengan Rinaldi dari Tinder

ADVERTISEMENT
Mulanya, Laeli berkenalan dengan Rinaldi lewat aplikasi Tinder. Mereka akhirnya sepakat bertemu di apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, pada 9 September 2020.
ADVERTISEMENT
"Jadi kronologi antara korban dengan saudara LAS memang sudah lama saling kenal. Mereka kenal melalui chatting, melalui aplikasi Tinder," kata Nana.
Setelah itu, dua pelaku menyewa apartemen dari tanggal 7-12 September 2020 via RedDoorz. Dalam rentang waktu itu, kedua pelaku merencanakan pembunuhan terhadap Rinaldi.
"Tanggal 5 September, mereka ada komunikasi antara LAS dengan korban. [Pada] 7 September, mereka janjian ketemu di salah satu apartemen di Pasar Baru tadi. Kemudian mereka menyewa apartemen tersebut tanggal 7 sampai 12 September," kata Nana.
"Di situlah mereka merencanakan untuk menghabisi korban Saudara RHW tadi," tambah Nana.
Ilustrasi pisau untuk membunuh. Foto: kumparan

Rinaldi Dibunuh di Apartemen di Pasar Baru

Usai membuat janji, Rinaldi datang ke apartemen Pasar Baru Mansion dan bertemu dengan Laeli. Sementara Djumadil sudah lebih dulu ada di dalam dan bersembunyi di kamar mandi.
ADVERTISEMENT
"Kedatangan korban dengan LAS masuk berbincang kemudian berhubungan badan. Ketika itulah, pelaku DAS membunuh korban memukul dengan batu bata," jelas Nana.
Korban ditusuk hingga 7 kali. Tusukan itulah yang membuat Rinaldi tewas.
"Kemudian korban digeser ke kamar mandi agar tidak terlihat orang," tambah Nana.
Polda Metro Jaya menunjukkan tersangka pembunuhan dan mutilasi Rinaldi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9). Foto: Dok. Istimewa

Rinaldi Dimutilasi 11 Bagian

Para pelaku kebingungan setelah Rinaldi tewas. Mereka kemudian berinisiatif memutilasi korban dan pergi ke toko material untuk membeli sejumlah perkakas.
"Kemudian mereka beli golok dan gergaji. Kembali ke apartemen dan melakukan mutilasi. Ini perbuatan keji memutilasi menjadi 11 bagian," ucap Nana.
"Bagian tubuh dimasukkan ke tas kresek dan dimasukkan ke dua ransel dan satu koper. Mereka juga beli sprei baru dan cat putih untuk membersihkan darah di tembok," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, jasad Rinaldi di tas-tas itu dibawa dan disimpan di apartemen Kalibata City, Jaksel, dengan menyewa salah satu unit di Tower Ebony. Jarak lokasi pembunuhan dengan lokasi penyimpanan sekitar 20 km.
"Mereka kemudian pindahkan koper tadi ke apartemen di Kalibata City. Di lantai 16. Di sanalah mereka menyimpan korban," ucap Nana.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Nana Sudjana. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan

Para Pelaku Ingin Kuasai Harta Rinaldi

Pelaku memang sudah mengincar korban saat berkenalan lewat aplikasi Tinder. Korban diketahui merupakan orang berada, bekerja di sebuah perusahaan konstruksi terkemuka.
"Mereka berkenalan kemudian tahu korban punya finansial lebih, dianggap orang berada. Sehingga berencana menghabisi nyawa korban untuk ambil harta korban tersebut," ucap Nana.
Sebelum korban dibunuh, Laeli sudah mengetahui kode keamanan ATM korban. Uang puluhan juta rupiah digunakan pelaku dari rekening Rinaldi.
ADVERTISEMENT
"Jumlah yang sudah diambil oleh mereka sebesar Rp 97 juta," kata Nana.
Uang itu digunakan untuk foya-foya. Mereka juga menggunakan uang korban untuk membeli emas dan kendaraan bermotor.
Ilustrasi Rekening Foto: Thinkstock

Para Pembunuh Rinaldi Ditangkap Lewat Pelacakan Rekening

Pelaku berhasil ditangkap setelah polisi menelusuri arus rekening korban. Para tersangka menggunakan rekening korban untuk belanja sejumlah barang seperti emas dan kendaraan bermotor.
Namun, penangkapan keduanya sempat tidak berjalan mulus. Djumadil melawan petugas saat akan ditangkap. Petugas akhirnya menembak Djumadil untuk melumpuhkan tersangka pembunuh Rinaldi itu.
"Saudara DAF ini pada saat ditangkap berusaha melarikan diri. Kita lakukan tindakan tegas terukur," kata Yusri.
Sedangkan Laeli kooperatif dengan petugas. Ia tidak melawan saat ditangkap.
ADVERTISEMENT
Namun, alat bukti yang mereka gunakan untuk memutilasi Rinaldi masih belum ditemukan. "Sampai saat ini pisau dan gergaji masih kita cari," kata Yusri.

Terancam Hukuman Mati

Atas perbuatannya, mereka dijerat Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun. Polisi juga menjerat mereka dengan Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 KUHP.
Suasana rumah duka almarhum Rinaldi Harley Wismanu di Nologaten, Depok, Kabupaten Sleman, Kamis (17/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Rinaldi Disebut Sudah Menikah dengan WN Jepang

Rinaldi merupakan putra pertama dari pasangan Totok Raharjo dan Sulistiyani. Salah satu kerabat korban, Hendro, mengatakan, Rinaldi merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
Rinaldi langsung kuliah di Jepang begitu lulus dari UGM sekitar tahun 2012. Lima tahun di Jepang, Rinaldi kemudian kembali ke Indonesia untuk bekerja.
ADVERTISEMENT
Pada 2019, Rinaldi sudah menikah dengan orang Jepang yang dikenal saat ia menempuh pendidikan. Namun, Hendro tidak mendetailkan status pernikahan mereka saat ini.
"Kenal sama istri waktu sekolah di Jepang," kata dia.
Terlepas dari itu, Hendro mengatakan, Rinaldi merupakan tulang punggung keluarga dan sangat peduli terhadap adik-adiknya.
Kemudian sekitar Januari atau Februari 2020 sebelum pandemi corona mewabah, Rinaldi sempat pulang ke Sleman. Dia juga mengajak keluarga berwisata ke Bromo, Jawa Timur.
Suasana rumah duka almarhum Rinaldi Harley Wismanu di Nologaten, Depok, Kabupaten Sleman, Kamis (17/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati

ADVERTISEMENT
Sadana Niempuna (29), adik sepupu korban, meminta pelaku mutilasi Rinaldi bisa dihukum setimpal, yaitu hukuman mati.
"Harapan keluarga terhadap kasusnya si pelaku terutama di hukum setimpal seperti undang-undang berlaku. Hukum tetap ditegakkan karena jelas keluarga sangat kehilangan mas Harley (sapaan Rinaldi di keluarga) yang sebagai tulang punggung keluarga. Keluarga besar kehilangan, teman-teman kehilangan. Hukuman mati," kata Dana di rumah duka.
ADVERTISEMENT
Dia berharap kasus ini bisa diusut tuntas. Termasuk jika ada motif selain perampokan. Sadana menuturkan, Rinaldi merupakan sosok yang supel dan ramah. Selain itu, dia juga begitu perhatian pada ketiga adik-adiknya
"Dia empat bersaudara. Dia nomor satu, adiknya tiga," ujarnya.