Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Padjadjaran (Unpad) melantik Rina Indiastuti sebagai Rektor Unpad. Proses pelantikan dilakukan oleh Ketua WMA Unpad Rudiantara di Graha Sanusi Hardjadinata, Dipati Ukur, Senin (7/10).
ADVERTISEMENT
Rudiantara dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Karena menurut dia, setelah melalui proses yang panjang, melelahkan dan menimbulkan polemik, akhirnya Unpad kini memiliki rektor baru.
Pemilihan rektor Unpad sebelumnya sempat diulang karena banyak problematika. Mulai dari dugaan kekerasan dalam rumah tangga oleh salah satu calon rektor, rangkap jabatan, hingga isu mahar miliaran Rupiah.
"Cukup panjang, melelahkan. Bahkan harus diulang. Terima kasih atas masukan teman-teman semua, atas proses ulang pemilihan rektor," ujar alumnus Unpad ini.
Rudiantara mengatakan alasan diulangnya pemilihan rektor Unpad karena dia ingin transparan. "Alasan diulang satu-satunya hanya masalah governance. Bagaimana proses agar lebih transparan, fair, akuntabel," kata Menkominfo itu.
Rina merupakan rektor perempuan pertama Unpad. Rina sebelumnya bersaing dengan lima calon lainnya. Mereka adalah Arief Sjamsulaksan Kartasmita, Arry Bainus, Hendarmawan, Keri Lestari, Unang Supratman.
ADVERTISEMENT
Rina dipilih secara aklamasi oleh WMA. "Dari enam kandidat, mereka tidak berkompetisi. Tidak jegal satu sama lain. Tapi bisa saling melengkapi. Yang dipilih adalah yang cocok bawa Unpad 5 tahun ke depan," kata Rudiantara.
Menurut Rudiantara, meski dipilih secara aklamasi, semua calon rektor yang lain setuju Rina yang menjadi rektor Unpad.
"Pemilihan kemarin bulat aklamasinya. Kita mufakat dulu baru musyawarah. Kalau musyawarah dulu, enggak tahu ujungnya ke mana," ujar Rudiantara.
Usai dilantik, Rina mengatakan saat ini laki-laki dan perempuan memang memiliki hak yang sama termasuk dalam pemilihan rektor. Dia menyebut, nanti tidak akan bekerja sendiri melainkan dalam sebuah tim yang diisi pula oleh laki-laki.
"Kayaknya sekarang perempuan dan laki sama. Rektor perempuan betul. Tapi kan kami tim jadi bukan sendirian bagi saya rektor itu harus bekerja secara tim. Dan timnya kan banyak bapak-bapak. Jadi membaur antara perempuan dan bapak-bapak," kata Rina.
ADVERTISEMENT