Nadiem: Nanti Akan Ada 'Merdeka Belajar' untuk Perguruan Tinggi

12 Desember 2019 19:41 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisi X DPR RI Rapat kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisi X DPR RI Rapat kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan, saat ini ia sedang fokus membenahi pendidikan dasar dan menengah dalam kebijakannya. Sementara untuk kebijakan pendidikan tinggi akan dikerjakan di kebijakan berikutnya.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Nadiem yang diterapkan saat ini disebut Konsep Merdeka Belajar.
"Saat ini fokus untuk ronde pertama adalah pendidikan dasar menengah, ke depannya akan ada visi Merdeka Belajar pendidikan tinggi. Mohon ditunggu episode ke-2 nya" kata Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Tapi secara sepintas, Nadiem menjelaskan bagaimana konsep penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi. Menurut dia, penerimaan mahasiswa baru harus mengutamakan kebebasan perguruan tinggi dalam menerima mahasiswanya.
"Dalam satu pihak kemerdekaan PTN (Perguruan Tinggi Negeri) juga harus dijunjung tinggi. Enggak bisa semua disetarakan," kata Nadiem.
Ia mencontohkan kebebasan perguruan tinggi dalam menyeleksi calon mahasiswanya, harus sesuai dengan kompetensi dan minat calon mahasiswa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat dengan Komisi X DPR. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Kalau IKJ mau dari kreativitas, ITB matematis, politeknik dari karya-karya yang dihasilkan. Kenapa tidak diperbolehkan. Saya senang sekali mengenai link and match personality siswa dan organisasi yang dia enter," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Nadiem belum bisa memberikan jawaban yang lebih lengkap bagaimana kebijakannya soal seleksi masuk Perguruan Tinggi. Tapi, yang terpenting bagi Nadiem ada kemerdekaan yang sama di setiap perguruan tinggi.
"Saya belum punya jawaban, tapi harus menghormati kemerdekaan universitas, tapi equal," jelas Nadiem.