Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
NasDem: Bagus Prabowo Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD, tapi Kita Jangan Reaktif
18 Desember 2024 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Koordinator Bidang Ideologi, Organisasi dan Kaderisasi Partai NasDem, Willy Aditya, diminta tanggapan terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengubah sistem pemilihan gubernur menjadi lewat DPRD.
ADVERTISEMENT
Willy mengatakan, pernyataan Prabowo sebagai bentuk trigger anggota DPR untuk memikirkan apakah sistem politik yang berjalan saat ini perlu dievaluasi atau tidak.
“Bagus, bagus. Kalau saya melihat itu sebagai trigger aja, trigger untuk apa? Untuk kita berpikir. Kita mau pilih sistem (pemilihan) yang bagaimana?” kata Willy saat dihubungi, Rabu (18/12).
Meski begitu, Willy meminta agar usulan ini disikapi dengan kepala dingin karena serta merta ditetapkan begitu saja. DPR sebagai lembaga perumus undang-undang perlu mengkaji lebih dalam.
“Ayo sama-sama kita. Kita butuh ini, jangan kemudian reaktif atau reaksioner. Oh ini enggak begini, oh ini begini,” kata Willy.
“Lembaga survei itu kumpul dong. Persepi, lembaga riset kampus, menjadikan itu sebagai sebuah eksersis. Bagus itu, sekarang zamannya demokrasi. Bukan kemudian berdebat kusir gitu jangan dong,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi XIII DPR ini mengatakan, NasDem sudah melakukan kajian internal berupa usulan untuk mengadopsi sistem demokrasi campuran khususnya dalam konteks sistem elektoral pemilihan anggota legislatif dan eksekutif.
Seperti Jerman yang menggunakan sistem mixed member proportional representation sehingga anggota parlemen dipilih berdasarkan jumlah suara di suatu distrik, sisanya berdasarkan proporsi suara partai.
“Hasil Kongres Partai NasDem itu juga memberikan sebuah tawaran. Demokrasi yang sifatnya ada afirmasi untuk pekerja dan petugas partai. Jadi demokrasi yang sifatnya mix dalam sistem elektoralnya. Itu diberlakukan di Jerman, itu diberlakukan di Jepang dan Afrika Selatan. Nah, kita mau seperti apa?” tuturnya.