Nasib Raimas Backbone dan Jaguar Usai Rencana Kapolda Metro Tertibkan Sabhara

2 November 2021 7:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi berbaris saat gelar pasukan. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berbaris saat gelar pasukan. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ADVERTISEMENT
Nama-nama tim bentukan di polres jajaran Polda Metro Jaya seperti tim Jaguar dan sebagainya kembali menyeruak seiring rencana Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk membubarkan tim tersebut. Kebijakan tersebut diambil untuk menertibkan anggota di lapangan.
ADVERTISEMENT
Fadil akan mengumpulkan Sabhara di jajarannya untuk dibekali prosedur standar operasional dalam menjalankan tugas saat melakukan patroli. Dengan begitu tidak ada lagi tim yang melakukan tindakan di luar ketentuan.
Rencana ini direspons baik oleh Kapolres Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan. Ia mengatakan rencana itu akan meningkatkan kemampuan patroli anggotanya.
"Tentunya bapak Kapolda sudah melihat ini sebagai sesuatu yang visioner untuk ke depan, untuk meningkatkan kemampuan unit-unit patroli yang ada di seluruh jajaran. Kami mendukung sepenuhnya dan pelatihan itu rencananya akan dilakukan terpusat di Polda Metro Jaya. Nanti teknisnya seperti apa kami menunggu," kata Erwin dalam keterangannya, Senin (1/11).
Di Polres Jakarta Timur ada dua tim yang namanya santer, yaitu tim Rajawali dan Tim Raimas Backbone. Bedanya tim Rajawali diisi oleh gabungan anggota dari satuan yang berbeda. Sementara Raimas Backbone hanya anggota Sabhara.
ADVERTISEMENT
Baik tim Rajawali maupun Raimas Backbone memiliki tugas yang sama yaitu menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Mereka melakukan patroli di wilayah Jakarta Timur untuk menjalankan tugas tersebut.
Aipda Ambarita. Foto: Instagram/@mpambarita
Tim Raimas Backbone saat ini tengah dalam masalah, sebab ketuanya, Aipda Ambarita, dimutasi ke Humas Polda Metro Jaya. Ia juga menjalani pemeriksaan terkait dugaan kesalahan prosedur saat memeriksa ponsel warga.
Saat ini akun Youtube mereka juga ditutup oleh Polres Jakarta Timur sebagai bagian dari evaluasi. Meski begitu patroli keamanan di Jakarta Timur tetap berjalan.
"Untuk sementara kita mengevaluasi kita menghentikan akun Raimas Backbone. Untuk kita evaluasi, jangan sampai seperti arahan pak Kapolda menjadi liar. Kemudian bisa sesuka hati sendiri tanpa ada kontrol dari Polres," kata Erwin.
ADVERTISEMENT
Terkait prosedur operasional yang rencananya akan diberikan oleh Polda Metro Jaya, Erwin meyakini hal itu tidak akan menyulitkan anggotanya. Meski begitu ia mengaku hingga kini belum mengetahuinya. Ia menyerahkan sepenuhnya ke Polda Metro Jaya.
"SOP (standard operasional prosedur) sesuatu prosedur yang harus dilakukan setiap anggota Polri. Jadi tidak ada perkara masalah sulit, karena itu menyangkut dengan hak asasi orang lain, aturan-aturan tentang asas-asas praduga tidak bersalah," kata Erwin.
"Itu sesuatu yang harus dijunjung oleh semua anggota di manapun dia bertugas. Sehingga kalau ada upaya-upaya yang inisiatif pribadi kemudian melanggar SOP. Tentu prosedural itu sebagai pedoman setiap anggota untuk melakukan tindakan," tambah dia.

Tim Jaguar Polres Depok

Kepala Tim Jaguar Polres Metro Depok, Iptu Winam Agus. Foto: Dok. Istimewa
Sementara, Kepala Tim Jaguar Polres Depok Iptu Winam Agus tidak mau banyak berkomentar banyak soal instruksi dari Kapolda Metro Jaya ini.
ADVERTISEMENT
"Sementara saya tidak memberikan statement dulu ke media, sekali lagi mohon maaf," kata Winam.

Tertibkan "Satuan Ketupat Sayur" Sabhara

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran secara tegas akan membubarkan berbagai tim patroli bentukan Polres yang populer dengan berbagai nama itu. Dia ingin, kerja anggota di lapangan tertib sesuai dengan SOP yang berlaku.
"Kami juga akan siapkan SOP-nya juga supaya jangan ada lagi ada (tim) Jaguar, Cobra, tim ketupat sayur, tim lele apa itu macam-macam. Akhirnya dia tumbuh berkembang sendiri suka-suka dia," jelas Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (30/10).
Kapolda Metro jaya, Irjen Fadil Imran saat menyerahkan bantuan alat kesehatan di di aula Polrestro Depok, Sabtu (05/12). Foto: Dok. Istimewa
"Minggu depan saya mau kumpulkan Tim Sabhara ini biar mereka tidak jadi kelelawar di malam hari. Dia tugasnya hanya jam 10 malam sampai 5 subuh muter-muter mengamankan ibu kota. Bawa senjata dia, tawuran, balap liar yang mengganggu keselamatan di malam hari. Jadi dia tugasnya hanya jadi polisi di malam hari," jelas Fadil.
ADVERTISEMENT
===
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews