Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Armenia mengumumkan telah mengakui Negara Palestina pada Jumat (21/6). Mereka mengakui kemerdekaan Palestina karena negaranya menentang kekerasan terhadap penduduk sipil.
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara telah mengakui Negara Palestina di tengah perang antara Israel dan Hamas. Sikap itu menuai teguran keras dari para pejabat Israel.
“Menegaskan komitmennya terhadap hukum internasional, kesetaraan bangsa, kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui Negara Palestina,” kata Pemerintah Armenia seperti dikutip dari AFP.
“Kami benar-benar tertarik untuk membangun perdamaian dan stabilitas jangka panjang di Timur Tengah,” tambahnya.
Negara dengan Mayoritas Penduduk Beragama Kristen
Armenia merupakan negara dengan 97 persen penduduknya beragama Kristen. Selain itu, Kristen adalah agama resmi negara pecahan Uni Soviet itu.
Mereka juga merupakan anggota Gereja Apostolik Armenia, salah satu gereja Kristen tertua di dunia.
Terkait dengan konflik di Gaza, Armenia sejak awal perang pecah mereka sudah mengecam tindakan militer Zionis.
ADVERTISEMENT
“Armenia menyesalkan penggunaan infrastruktur sipil sebagai tameng selama konflik bersenjata dan kekerasan terhadap penduduk sipil,” kata Pemerintah Armenia.
Mereka juga menyesalkan Hamas atas penahanan warga sipil. Pihaknya sepakat dengan tuntutan lembaga internasional untuk membebaskan para sandera.
Tak lama setelah bekas republik Soviet itu mengumumkan pengakuan Palestina, Kementerian Luar Negeri Israel memanggil duta besar Armenia.
“Menyusul pengakuan Armenia atas negara Palestina, kementerian luar negeri memanggil duta besar Armenia di Israel untuk mendapat teguran keras,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
Sementara itu, pejabat senior Otoritas Palestina, Hussein Al-Sheikh, menyambut baik langkah tersebut.
“Ini adalah kemenangan atas hak, keadilan, legitimasi, dan perjuangan rakyat Palestina untuk pembebasan dan kemerdekaan,” kata Al-Sheikh di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Terima kasih, teman kami, Armenia,” lanjutnya.