Nenek 90 Tahun Ditemukan Selamat Usai 5 Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa Jepang

7 Januari 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas polisi menyelamatkan seorang wanita berusia 90-an dari rumah yang runtuh di Suzu, prefektur Ishikawa, Jepang, Sabtu, 6 Januari 2024. Foto: Departemen Kepolisian Metropolitan/Berita Kyodo melalui AP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas polisi menyelamatkan seorang wanita berusia 90-an dari rumah yang runtuh di Suzu, prefektur Ishikawa, Jepang, Sabtu, 6 Januari 2024. Foto: Departemen Kepolisian Metropolitan/Berita Kyodo melalui AP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keajaiban terjadi, setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Jepang saat Tahun Baru 2024. Seorang nenek berusia 90-an berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di bawah reruntuhan rumah di bagian barat negara itu, pada Sabtu (6/1).
ADVERTISEMENT
Nenek yang tinggal di Kota Suzu, Prefektur Ishikawa, tersebut berhasil bertahan hidup selama lebih dari lima hari — sekitar 124 jam, setelah musibah yang menewaskan lebih dari 126 orang ini melanda Jepang pada Senin (1/1).
Dikutip dari The Guardian, siaran televisi nasional menunjukkan para tim penyelamat berseragam biru mengerumuni sebuah rumah yang atapnya hancur, sementara wujud sang nenek tidak diperlihatkan.
Hingga berita ini dirilis, pihak berwenang pun belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai identitas sang nenek.
Namun, pihaknya mengatakan kesempatan untuk bertahan hidup usai bencana serupa bagi sebagian besar orang hanya terbatas pada 72 jam pertama. Sehingga, apa yang dialami sang nenek merupakan sebuah keajaiban yang belum tentu terjadi kepada setiap orang.
Petugas mengevakuasi warga terdampak gempa di desa yang terisolasi Fukamimachi menaiki helikopter di Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang, 6 Januari 2024. Foto: REUTERS/Kim Kyung -Hoon
Adapun Prefektur Ishikawa merupakan wilayah terdampak kerusakan paling parah akibat guncangan gempa. Kota Wajima yang terletak di prefektur ini mencatat jumlah korban jiwa terbanyak yaitu 68 orang, disusul oleh Kota Suzu sebanyak 38 orang. Lebih dari 500 orang dari kedua wilayah mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Angka korban jiwa diprediksi masih terus meningkat, seiring dengan masih ada sekitar 200 orang yang belum ditemukan. Di antara 126 korban tewas yang dilaporkan dalam catatan terbaru, terdapat anak laki-laki berusia lima tahun yang tewas pada Jumat (5/1) secara tiba-tiba setelah sempat pulih dari luka bakar yang dideritanya.
Saat ini, media lokal juga melaporkan terdapat lebih dari 100 titik longsor di bagian barat Jepang dan beberapa di antaranya berhasil menutup jalanan utama.
Petugas pemadam kebakaran memeriksa rumah-rumah kayu yang runtuh di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang pada Selasa (2/1/2024). Foto: Kazuhiro Nogi/AFP
Situasi tersebut berdampak pada terhambatnya pengiriman bantuan kemanusiaan yang menyeluruh. Sehingga, masih ada beberapa daerah yang terisolir dan belum digapai oleh tim penyelamat.
"Saya berharap kota ini pulih kembali, dan saya berharap orang-orang tidak akan pergi, dan mereka tetap tinggal di sini untuk bekerja keras menuju pemulihan," kata salah seorang warga bernama Seizo Shinbo.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada makanan. Tidak ada air. Dan yang terburuk adalah gas. Orang-orang masih mengantre sepanjang satu kilometer," tambahnya.