Nenek Saidah: Saya Hanya Ingin Punya Warung

23 Januari 2017 13:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nenek Saidah tak kenal lelah berdagang emping. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nenek Saidah tak kenal lelah berdagang emping. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Saidah (68 tahun) setiap hari berjualan di pinggir jalan di sekitar Kanal Banjir Timur (BKT) dan di depan Rumah Sakit Duren Sawit. Setiap pagi, dia berjalan sekitar 2 kilometer.
ADVERTISEMENT
Nenek Saidah menjajakan makaroni, rempeyek dan kerupuk. Aneka makanan itu dia bawa menggunakan plastik kresek.
Keinginan terbesarnya, ingin memiliki warung sederhana di rumah kontrakannya yang berada di Kampung Teladan, Swadaya 8, RT 13 RW 1, Kecamatan Duren Sawit.
Nenek Saidah menjaga dagangan empingnya. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nenek Saidah menjaga dagangan empingnya. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Nenek Saidah dan dagangan empingnya. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nenek Saidah dan dagangan empingnya. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Senyum Nenek Saidah. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Senyum Nenek Saidah. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Nenek Saidah dan dagangannya. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nenek Saidah dan dagangannya. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Sisa dagangan Nenek Saidah yang masih tersisa. (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sisa dagangan Nenek Saidah yang masih tersisa. (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nenek Saidah (68) dan sang anak, Riyanto. (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nenek Saidah (68) dan sang anak, Riyanto. (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)