Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Wacana reshuffle kabinet semakin menguat usai bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN ) ke koalisi pemerintahan. Bahkan, sudah ada beberapa proyeksi pos kementerian yang potensial diisi oleh kader PAN.
ADVERTISEMENT
Namun, hingga kini rencana reshuffle kabinet belum kunjung terlihat hilalnya. Istana juga mengkonfirmasi belum ada informasi perihal reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi.
"Belum ada informasi soal reshuffle kabinet," ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin , saat dimintai tanggapan, Rabu (1/9).
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya mengaku tak ada pembahasan kabinet saat pertemuan Presiden Jokowi dengan para pimpinan parpol koalisi di Istana Negara, 25 Agustus lalu.
Kendati demikian, Zulhas mengatakan, kader PAN siap ditempatkan di mana pun jika diberi kesempatan untuk membantu Jokowi.
"PAN ini di mana pun kalau ditugaskan siap saja," kata Zulhas di sela-sela Rakernas PAN di Jakarta, Selasa (31/8).
Reshuffle Kabinet Dinilai Belum Perlu
Sementara parpol koalisi Jokowi lainnya telah ikut bersuara. Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut pembahasan kursi kabinet tak penting dalam kondisi saat ini
ADVERTISEMENT
"Saya kira soal kursi kabinet dan lain-lain saya kira itu tidak menjadi agenda yang penting untuk dibahas ya. Kenapa? Karena yang dibutuhkan saat ini kan adalah kekompakan semua elemen bangsa untuk menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan, apalagi di tengah pandemi COVID-19 sekarang ini," kata Ace.
Senada dengan Ace, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid juga menyebut terlalu dini jika menyinggung reshuffle kabinet pascabergabungnya PAN.
"Ini terlalu dini (reshuffle) belum tentu. Kita tunggu saja apa yang akan diambil atau tindak lanjut dari pertemuan sore kemarin. Pertemuan itu menurut saya lebih kepada pertemuan yang sesungguhnya lama tidak dilakukan parpol koalisi, giliran bertemu kita punya teman baru (PAN),” kata Gus Jazil, Kamis (26/8).
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini