Ngaku Tim Buser untuk Peras dan Rampok Warga, 4 Pria di Kaltim Ditangkap Polisi

4 Juni 2023 11:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Khusus (Timsus) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Selatan bersama Polsek Liang Anggang menangkap empat tersangka pemerasan dan barang buktinya Foto: Firman/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Tim Khusus (Timsus) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Selatan bersama Polsek Liang Anggang menangkap empat tersangka pemerasan dan barang buktinya Foto: Firman/ANTARA
ADVERTISEMENT
Tim Khusus (Timsus) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Selatan (Kaltim) berhasil menangkap komplotan pemeras yang mengaku sebagai Tim Buser alias polisi gadungan untuk menakut-nakuti korbannya.
ADVERTISEMENT
"Komplotan ini mengaku sebagai anggota Buser dengan nama Team Kumba," kata Direktur Reskrimum Polda Kalsel Kombes Pol. Hendri Budiman di Banjarmasin, seperti dikutip dari Antara, Minggu (4/6).
Kawanan penjahat ini diburu polisi setelah salah satu korban pemerasan SF (30) melapor ke Polsek Liang Anggang jajaran Polres Banjarbaru.
Korban mengatakan didatangi sekelompok orang di rumahnya di kawasan Landasan Ulin, Banjarbaru, Minggu (21/5). Mereka mengaku sebagai pemilik mobil dari kendaraan yang digadai korban.
Lantaran di bawah ancaman untuk dipidanakan hingga kekerasan fisik dan dalam kondisi tangan diborgol, korban akhirnya menyerahkan uang puluhan juta kepada pelaku.
Korban lalu melapor ke polisi pada Jumat (2/6). Hasil penyelidikan polisi diketahui bahwa para pelaku merupakan polisi gadungan. Empat pelaku berhasil ditangkap di lokasi terpisah di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar yaitu MA (43), ES (33), HD (35) dan MW (33).
ADVERTISEMENT
Dari tangan tersangka, di sita dua borgol besi yang kerap digunakan saat beraksi serta dua mobil sebagai sarana, termasuk satu unit mobil yang menjadi objek gadai.
Hendri menyebut masih ada tiga pelaku lainnya yang buron. "Kami imbau untuk segera menyerahkan diri secara baik-baik daripada diambil tindakan tegas terukur jika tertangkap anggota saya di lapangan," ucap Hendri.
Dari hasil pengakuan tersangka, mereka sudah beberapa kali melakukan aksi serupa. Salah satunya ada korban seorang ibu-ibu di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang motornya dirampas paksa dan uang Rp 30 juta dalam tas diambil.