Ngobrol Santai dengan Anak Muda, Hasto Jawab soal Politik Dianggap Dunia Kotor

27 Januari 2023 22:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jogging bareng wartawan di GBK. Foto: PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jogging bareng wartawan di GBK. Foto: PDIP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengadakan ngobrol santai bersama lebih dari 100 orang anak muda di Bandung di kantor DPC Kota Bandung, Jumat (27/1). Dalam kesempatan itu, ada seorang anak muda bernama Rifki menyampaikan uneg-unegnya.
ADVERTISEMENT
Rifki menuturkan, ia sangat ingin terjun ke dunia politik. Namun ia agak malu karena dunia politik dianggap sebagai dunia yang kotor.
Merespons hal itu, Hasto mengaku ia dulu juga punya ketakutan yang sama. Tapi ia tak mau berhenti di stigma politik itu kotor karena ada tokoh-tokoh politik yang sebenarnya bisa hidup enak, tapi malah memilih berjuang demi rakyat.
“Saya melihat perjuangan Bung Karno di penjara dan setiap keluar dari penjara Bung Karno mengatakan bahwa semangat saya tidak akan pernah hilang dengan masuk penjara, karena justru saya semakin berkobar-kobar. Karena saya di penjara demi keyakinan politik. Itu yang membuat bahwa kalau kita punya imajinasi, punya ide, akan melahirkan suatu spirit untuk mencapai cita-cita,” kata Hasto.
ADVERTISEMENT
Hasto mengaku usai kuliah, dia sempat bekerja di BUMN dan menjabat hingga posisi setara senior project manager. Namun, ia memutuskan keluar dari kenyamanan itu dan memutuskan masuk ke dunia politik dengan menjadi anggota PDIP.
“Saya masuk partai jadi apa? Tukang ketik. Sebelumnya saya melihat, waduh bagaimana politik ini dipersepsikan negatif, politik ini sepertinya penuh dengan fitnah, manipulasi, dan sebagainya. Tapi lalu saya masuk coba mengenali," ucap dia.
"Dari tukang ketik ini, saya bisa melihat pernyataan dan keputusan Ibu Megawati. Bahwa politik itu perjuangan yang tidak pernah mengenal kata akhir untuk mencapai cita-cita berbangsa dan bernegara,” lanjut Hasto.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengelar Ngobrol Santai dengan Anak Muda soal Politik. Foto: PDIP
Pada tahun 2004, Hasto berhasil menjadi anggota DPR. Dan ia memperjuangkan kebijakan anti impor beras bersama Fraksi PDIP. Memahami sisi gelap politik yang rentan dengan korupsi, Hasto mengatakan pihaknya membangun penangkalnya dengan sistem.
ADVERTISEMENT
Misal di internal PDIP, pemilihan pimpinan DPC dan DPD partai tak lagi dengan sistem voting. Namun musyawarah dan mufakat, dengan didasari metode sains seperti psikotes.
“Jadi akhirnya tergantung kita, kalau sejak awal masuk partai dan politik itu niatnya korupsi, ya jadinya jelek. Kalau kita masuk partai tujuan awalnya bangun peradaban, membangun sistem, membangun kantor-kantor partai seperti ini dan atas nama partai, tidak boleh diperjualbelikan, untuk pendidikan politik, untuk kaderisasi, maka yang lahir adalah kebaikan,” ucap Hasto.
“Artinya ini tergantung kita, kalau kita mau masuk lingkungan yang memang sejak awal kita tidak punya tekad yang kuat untuk menebar kebaikan, ya hasilnya tidak ada kebaikan. Dan kebaikan dibangun dengan sistem, dibangun dengan tata nilai, dibangun dengan pendidikan, dibangun dengan disiplin. Itu yang kami lakukan sehingga mereka yang berstatus tersangka, korupsi, menerima sanksi yang tegas dari partai,” tambah dia lagi.
ADVERTISEMENT
Hasto mengatakan satu kunci lainnya untuk berhasil di politik adalah semangat juang, ide bagi masa depan, kemauan menggembleng diri. Apalagi, anak muda memiliki ide yang kreatif.
“Jadi teman-teman semua, ciri anak muda itu adalah punya ide, punya imajinasi, punya mimpi bagi masa depan, punya semangat juang, punya idealisme, itu ciri-ciri anak muda dan saya harapkan anda semua mulai hari ini beranilah bermimpi terhadap masa depan dan wujudkanlah dengan perjuangan,” pungkasnya.

Hasto Ceritakan Sejarah Bung Karno di Bandung

Pemimpin Partai Nasional Indonesia, Sukarno, berpidato di depan rapat umum 200.000 orang di Makassar. Foto: AFP
Hasto menuturkan pada umur 26 tahun, Sukarno menemukan pemikiran mengenai Indonesia Merdeka dari kota Bandung. Dari sinilah Soekarno bertemu dengan rakyat, salah satunya Pak Marhaen, yang menginspirasi pemikirannya mengenai Indonesia Merdeka.
“Bandung adalah tempat kontemplasi ideologis terpenting bagi Bung Karno. Alamnya yang indah mendorong situasi kontemplasi,” kata Hasto.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan dari Kota Bandung, semangat juang Sukarno semakin bergelora demi memerdekakan Indonesia. Sehingga PDIP berharap para anak-anak muda bisa mengambil semangat juang itu.
Di Bandung ini pula, lanjut Hasto, dilaksanakan Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955, yang kemudian menginspirasi Gerakan Non Blok (GNB). Kejadian itu yang mengubah peta dunia dengan lahirnya Dasa Sila Bandung.
“Dari kota Bandung yang indah ini bisa lahir Dasasila Bandung dan menjadi bagian dari sejarah dunia dengan warisan sejarah itu. Jadi kalau anak muda Bandung tak punya spirit mengguncang dunia, berarti kita sia-siakan sejarah kita sendiri,” ujar Hasto.
“Jangan kita sia-siakan sejarah Bandung yang terkenal di seluruh penjuru dunia itu,” tutup dia.