Nusron soal Gibran dan Kaesang Sungkem ke Megawati: Andhap Asor yang Baik

15 November 2023 1:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Momen Kaesang menyalami Megawati yang didampingi oleh Gibran di acara pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa (14/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Momen Kaesang menyalami Megawati yang didampingi oleh Gibran di acara pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa (14/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, merespons momen Gibran dan Kaesang sungkem ke Presiden RI ke-5 sekaligus Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat pengundian nomor urut capres-cawapres di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (14/11).
ADVERTISEMENT
Nusron menilai, hal itu merupakan adab baik yang diperlihatkan Kaesang dan Gibran. Sehingga perlu dicontoh anak-anak muda dalam menghormati orang yang lebih tua.
"Saya perhatikan itu suasananya sangat indah sekali, saya senang dan saya apresiasi bagaimana rasa tawadhunya. Kalau bahasa jawanya andhap asor-nya seorang anak presiden, calon wakil presiden ketemu orang tua Bu Mega, jongkok kemudian salaman saya kira itu adalah adab yang baik," kata Nusron di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (14/11).
"Andhap ashor-nya yang baik yang merupakan harus ditiru oleh anak-anak muda Indonesia," sambungnya.
Menurut Nusron, adab baik kedua putra Presiden Jokowi itu tentu saja sudah didik sejak kecil.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid konferensi pers di Jalan Teuku Cik Ditiro no. 56, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
"Saya kira ini memang ya sudah embedded jadi orang Jawa. Kalau tidak dididik dari kecil dari orang tua tentang andhap asor, tentang adab sopan santun enggak mungkin mempunyai jiwa seperti itu," ucap Nusron.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari perbedaan apa pun soal demokrasi dan kontestasi pilpres 2024, hal tersebut dinilai Nusron dapat menjadi contoh dan tradisi yang baik bagi anak muda Indonesia.
"Perbedaan apa pun ternyata masih salaman, masih sungkem, menghormati orang tua ini sungguh membahagiakan saya. Lepas dari hiruk pikuk demokrasi kompetisi ini, ini menjadi contoh yang baik di dalam tradisi Indonesia bagi anak muda Indonesia," tutur dia.
Bagi Nusron, sungkemnya Kaesang dan Gibran tidaklah menjadi hal yang bisa menaikkan elektabilitas Gibran sebagai cawapres. Perihal pilihan capres-cawapres itu, kata dia, biar rakyat yang memilih.
"Wah kalau itu saya (tidak bisa berkomentar), itu rakyat yang memilih kalau soal sungkem itu apa efeknya. Ya biarkan rakyat yang memilih lah," katanya.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau soal itu (sungkem) saya respect karena itu lah adab, itu lah andhap ashor, itu lah sopan santun orang Indonesia yaitu menghormati yang lebih tua. Anak presiden mau sungkem kemudian apa namanya merendah menghormati itu tadi saya katakan adalah kita menghormati yang lebih tua, menghargai sesama dan menyayangi yang lebih muda," pungkasnya.