Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kasubdit Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan pembunuhan bermula dari cekcok mulut antara Putri dan Aipda R di ruang tahanan Polres Labuhan Belawan, Sabtu (19/2).
Putri merupakan pegawai harian lepas (PHL) alias honorer sedangkan Aipda R sedang melakukan tugas jaga di Polres Belawan .
"Cekcoknya, awalnya dia (Rizka Putri) mau ngasih titipan kepada tahanan yang di sel di dalam. Tapi dia datangnya sudah lewat jam batas bertamu. Datang pelaku ini (Aipda R), bilang tidak bisa lagi," ujar Nainggolan kepada kumparan, (Senin 1/3).
Namun Nainggolan tidak merinci isi dari percekcokan yang membuat Aipda R sakit hati dan berujung pembunuhan.
Usai kejadian esok harinya, pada Minggu (20/2), Aipda R, mengajak Putri bertemu. Alasan pertemuan itu untuk menyelesaikan persoalan.
ADVERTISEMENT
Putri pun menyanggupinya. Dia minta ditemani Cinta, untuk pergi menemui Aipda R di sebuah penginapan di Padang Bulan, Medan.
"Datanglah, mereka lalu dibawa ke salah satu penginapan di kawasan Padang Bulan," ujar Nainggolan.
Di penginapan itu, mereka kembali cekcok, lalu Aipda R gelap mata dan menghabisi nyawa ke dua korban dengan cara mencekik. Selanjutnya jasad keduanya dibuang Aipda RS di tempat terpisah
Jasad Putri dibuang di pinggir Pasar Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Lalu jasad Cinta dibuang di Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Jasad keduanya Ditemukan pada Senin (21/2)
Terkait dugaan Aipda R dan Putri memiliki hubungan asmara Nainggolan membantahnya.
"Tidak ada hubungan," kata dia.
Sementara itu soal isu yang menyebut, Putri diduga sempat diperkosa, Nainggolan tidak ingin berspekulasi.
ADVERTISEMENT
" Kita belum tahu. Hasil pemeriksaan dokter belum keluar saya enggak mau bersepekulasi. Kita harus ada buktinya dari hasil visum," ujarnya.