Operasi Pasar Jelang Nataru di Makassar, Pj Gubernur Sulsel Cek Pasar Toddopuli

1 Desember 2023 13:14 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, serta Forkopimda Sulsel dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan operasi pasar di Pasar Toddopuli, Jalan Todddopuli Raya, Makassar, Kamis (30/11). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, serta Forkopimda Sulsel dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan operasi pasar di Pasar Toddopuli, Jalan Todddopuli Raya, Makassar, Kamis (30/11). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, serta Forkopimda Sulsel dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan operasi pasar di Pasar Toddopuli, Jalan Todddopuli Raya, Makassar, Kamis (30/11).
ADVERTISEMENT
Harga kebutuhan pokok di pasar ini, untuk beras medium Rp 10 ribu/liter, minyak goreng Minyakita Rp 15 ribu/liter, telur ayam ras Rp 40 ribu-45 ribu/rak.
Sedangkan cabai rawit Rp 80 ribu-90 ribu/kg, cabai hijau besar Rp 30 ribu/kg, cabai merah besar Rp 50 ribu-60 ribu/kg, cabai keriting Rp 60 ribu/kg, bawang merah Rp 25 ribu-35 ribu/kg, dan bawang putih Rp 40 ribu/kg.
"Sekarang cabai rawit Rp90 ribu, kemarin Rp100 ribu," kata Ratna, salah satu pedagang di Pasar Toddopuli.
Sedangkan untuk ayam Rp 55 ribu-60 ribu per ekor 2,3 kg, sedangkan ayam kampung hidup Rp 100 ribu per ekor. Ikan kembung Rp 60 ribu/kg, ikan cakalang Rp 25 ribu.
"Ini ikan kembung naik, karena masalah cuaca sekarang terang bulan, stok kurang," kata penjual ikan, Bahar.
Pj. Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, serta Forkopimda Sulsel dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan operasi pasar di Pasar Toddopuli, Jalan Todddopuli Raya, Makassar, Kamis (30/11). Foto: Dok. Istimewa
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengatakan, operasi pasar ini untuk mengecek harga-harga komoditi, untuk mengantisipasi perkembangan harga jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
ADVERTISEMENT
"Nah, dari pengecekan kita secara umum harga-harga di Makassar itu terkendali. Hampir tidak ada pesoalan, hanya sedikit saja yang ada kenaikan. Itu ikan kembung, itu termasuk diukur dalam inflasi. Ikan ini rupanya banyak dijual ke pulau-pulau lain, termasuk ke Pulau Jawa. Ini tadi agak signifikan naiknya itu kurang lebih Rp15.000 naiknya itu per kilo. Yang lain relatif stabil," jelas Bahtiar.
Ia pun menyampaikan telah menyiapkan beberapa strategi menghadapi kenaikan harga jelang Natal dan Tahun Baru.
"Saya minta Pemda kabupaten dan kota, kita harus kompak menghadapi Natal dan Tahun Baru. Saya minta hal yang sama juga dilakukan di kabupaten dan kota. Saya minta turun di pasar tradisional mengecek harga dan mengambil langkah untuk menyelesaikan dan mengendalikan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan, yang kembali perlu mendapatkan perhatian, adalah cabai yang harganya naik. Ini persoalan akut karena dialami di seluruh Indonesia, bukan cuma di Sulsel.
"Saya ingin satu tahun ke depan Sulsel ini bisa deklarasi bebas cabai. Saya siapkan metodenya bersama kabupaten dan kota sehingga ini tidak berulang masalahnya," ujarnya.
Pj. Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, serta Forkopimda Sulsel dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan operasi pasar di Pasar Toddopuli, Jalan Todddopuli Raya, Makassar, Kamis (30/11). Foto: Dok. Istimewa
Ia meminta masyarakat tetap tenang, karena pemerintah mengambil langkah agar harga tetap terkendali. "Ketahanan pangan Sulsel terkendali dan komoditi kita banyak mensuplai ke daerah lain," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, untuk operasi pasar akan dibuat dua model. Pertama, operasi pasar di pasar dan operasi pasar di pemukiman.
Untuk operasi pasar di pasar, terdapat 10 mobil inflasi yang cukup besar dan akan di dua kali lipatkan di depan pasar-pasar. Untuk operasi pasar di pemukiman, di Pemkot Makassar terdapat 144 counter.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah dengan seperti itu, kita fokus pada komoditi yang cenderung naik, jangan menunggu naiknya baru kita beroperasi. Insya Allah modal kita adalah kekompakan provinsi dengan kota dengan seluruh instansi terkait. Itu kita selalu menshare informasi cara dan kekuatan kita satukan untuk mengendalikan inflasi," sebutnya.
Inflasi pada September banyak komoditi yang bergerak. "Kali ini juga berbeda karena sudah masuk kampanye Pemilu, sehingga ini kita jaga agar ekonomi terkendali," tandasnya.
Di pasar ini juga terdapat pasar murah untuk stabilitas pasokan dan harga pangan. Harga resmi di pasar ini dari PD Pasar Makassar, yakni beras kualitas bawah Rp 12.500/kg, beras kualitas medium Rp 13.000/kg, beras kualitas super Rp 13.800/kg, daging ayam Rp 24.000/kg, cabai rawit Rp 80.000/kg, daging sapi Rp 125.000/kg, minyak goreng curah Rp 16.000/kg,
ADVERTISEMENT
Lalu, telur ayam ras segar Rp 30.000/kg, minyak goreng kemasan Rp 18.000/liter, cabai merah besar Rp 60.000/kg, cabe merah keriting Rp 60.000/kg, bawang merah Rp 35.000/kg, bawang putih Rp 40.000/kg, gula pasir premium Rp 18.000/kg dan gula pasir lokal Rp 17.000/kg.
(RB)