Oposisi Tolak Hasil Pilpres Venezuela yang Dimenangkan Nicolas Maduro

29 Juli 2024 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandidat presiden oposisi Venezuela Edmundo Gonzalez Urrutia. Foto: Raul ARBOLEDA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat presiden oposisi Venezuela Edmundo Gonzalez Urrutia. Foto: Raul ARBOLEDA / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hasil pemilu Venezuela ditolak kelompok oposisi. Oleh otoritas pemilu Venezuela, Presiden Nicolas Maduro dinyatakan sebagai pemenang.
ADVERTISEMENT
Pengumuman itu disampaikan otoritas pemilu — yang berisi loyalis Maduro — pada Senin (29/7) dini hari setelah pemungutan suara pada 28 Juli. Versi komisi pemilu, Maduro mendapat 51 persen suara.
Dewan pemilu Venezuela menyatakan, penantang Maduro, yaitu Edmundo Gonzales Urrutia mendapat 44,2 persen suara.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro merayakan kemenangannya setelah pemilihan presiden di Caracas, Venezuela, Senin (29/7/2024). Foto: Fausto Torrealba/REUTERS
Kelompok oposisi juga mengeklaim menang pemilu. Mereka menyatakan, berhasil mengamankan 70 persen suara, bukan 44,2 persen seperti pengumuman komisi pemilu.
"Saya ingin mengatakan kepada Venezuela dan dunia bahwa mereka punya presiden terpilih yang baru dan itu adalah Edmundo Gonzales Urrutia," ucap pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, seperti dikutip dari AFP.
Machado meminta pendukung oposisi mengawal perhitungan suara hingga benar-benar rampung. Dia turut mendorong mereka meningkatkan kewaspadaan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sejumlah lembaga survei menunjukkan oposisi berhasil mengalahkan Maduro dalam perhitungan exit poll.
Hasil pemilu Venezuela ditolak pula negara-negara tetangganya. Peru sampai memanggil pulang dubesnya setelah Venezuela mengumumkan pemenang pilpres.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat akan berangkat menuju Israel di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, AS, Rabu (11/10/2023). Foto: Jacquelyn Martin/POOL/AFP
Sedangkan Menlu Amerika Serikat Anthony Blinken menyatakan prihatin atas hasil pemilu dimenangkan Maduro.
Maduro berkuasa sejak 2013 di negara kaya minyak itu. Semasa memerintah, GDP Venezuela turun 80 persen selama satu dekade terakhir.
Akibat kesulitan perekonomian, tujuh juta dari 30 juta warga Venezuela memilih untuk angkat kaki dari negaranya.
Maduro dituduh memerintah dengan tangan besi. Ia menyingkirkan oposisi dan membungkam segala bentuk kritik terhadap pemerintah.
Sebelum pilpres, Maduro memperingatkan akan ada pertumpahan darah bila dirinya kalah.
Dengan kemenangan ini, maka Maduro akan memimpin Venezuela 6 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT