Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Hanya dalam sepekan, organisasi sayap dan para pengurus Gerindra di berbagai daerah secara simultan menyatakan dukungan kepada Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto . Menurut mereka, nama putra sulung Jokowi itu mencuat dari aspirasi akar rumput, bukan karena komando dari atas.
Pada pekan yang sama, pelbagai kelompok relawan Jokowi serempak mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai capres. Projo bahkan menyiapkan posko pemenangan Prabowo-Gibran di Kebayoran Baru, berjarak kurang dari 1 km dari rumah Prabowo.
Orkestra politik terlihat begitu apik. Semua dalam kurun waktu seminggu saja jelang putusan MK terkait gugatan syarat capres-cawapres. Siapa jadi dirigen?
***
Tak lama usai mendeklarasikan dukungan kepada Gibran Rakabuming sebagai cawapres Prabowo, Ketua Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) yang merupakan organ sayap Gerindra, Bambang Haryadi, menelepon Sufmi Dasco dan Ahmad Muzani, 10 Oktober 2023.
Kepada Ketua Harian dan Sekjen Gerindra itu, Bambang menyampaikan bahwa nama Gibran merupakan aspirasi masyarakat yang masuk ke kader-kader Gerindra yang tergabung di Satria. Atas laporan itu, Dasco dan Muzani merespons positif.
Bambang Haryadi yang juga anggota DPR itu membantah anggapan bahwa deklarasi Gibran sebagai cawapres Prabowo sebagai arahan dari pimpinan partai.
Namun, menurut sumber kumparan di lingkup elite Gerindra, berbagai seremoni dukungan ke Gibran yang saling berdekatan selama sepekan terakhir memang “diorkestrasi” untuk menyambut momentum putusan Mahkamah Konstitusi, 16 Oktober, terkait gugatan syarat capres-cawapres.
MK yang diketuai paman Gibran, Anwar Usman, membacakan putusan gugatan UU Pemilu soal syarat usia capres-cawapres yang diajukan 7 pemohon. Para penggugat meminta MK menurunkan batas usia capres-cawapres yang kini 40 tahun menjadi 21–35 tahun, atau setidaknya pernah menjadi kepala daerah. Gibran kini berusia 36 tahun dan menjabat Wali Kota Solo.
Dari para pemohon tersebut, MK mengabulkan permohonan uji materi UU Pemilu yang diajukan Almas Tsaqibbirru, alumnus Fakultas Hukum Universitas Surakarta yang menyebut diri sebagai pengagum Gibran. Almas, yang juga putra Boyamin Saiman, Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI), menganggap kinerja Gibran baik sebagai Wali Kota Solo.
Putusan MK tersebut otomatis membuat syarat capres-cawapres berubah. Meski belum berusia 40 tahun, seseorang dapat menjadi capres-cawapres bila telah berpengalaman sebagai kepala daerah.
Sebelum Satria unjuk gigi mendukung Gibran, DPC Gerindra Tangerang Selatan pertama kali memulainya pada 8 Oktober dalam Rapat Koordinasi Cabang yang turut dihadiri Dasco.
Usai Rakorcab di Tangsel itu, para pengurus Gerindra di daerah lain seperti DPD Gerindra Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta organ sayap partai, ikut melantunkan irama yang sama: Gibran cawapres Prabowo.
Namun, menurut Bambang, dukungan serempak berbagai elemen Gerindra ke Gibran bukanlah karena ia anak Presiden Jokowi, melainkan karena kinerjanya yang memuaskan sebagai Wali Kota Solo.
Deklarasi Gibran oleh unsur-unsur Gerindra yang mendahului sikap koalisi, ia pandang bukan masalah. Toh nama Gibran memang masuk ke meja diskusi parpol-parpol yang tergabung dalam koalisi Prabowo.
“Ini (Gibran) nama pemersatu. Nama yang bisa diterima semua [partai] koalisi,” kata Bambang kepada kumparan, Kamis (12/10).
Prabowo menyatakan, berbagai dukungan ke Gibran dari kader Gerindra di daerah merepresentasikan kehendak rakyat, bukan elite partai. Sementara keputusan final soal jadi atau tidaknya ia menggaet Gibran sebagai cawapres, akan dibicarakan bersama anggota koalisi.
Diskusi tentang cawapres bahkan bukan cuma berlangsung di antara partai anggota Koalisi Indonesia Maju, tetapi juga dengan “Pak Lurah”—sebutan yang kerap diasosiasikan dengan Jokowi.
“Beliau (Prabowo) pernah mengatakan, nanti sejumlah nama [cawapres] itu akan beliau konsultasikan dengan Pak Lurah,” kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, menceritakan perbincangannya dengan Prabowo, kepada kumparan.
Jumat malam, 13 Oktober, Prabowo menggelar rapat dengan para ketua umum partai koalisi. Hasilnya, Prabowo melempar kode bahwa satu dari empat kandidat cawapresnya berasal dari Jawa Tengah—yang tak lain adalah Gibran; sedangkan tiga lainnya berturut-turut berasal dari luar Jawa (Erick Thohir), Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa), dan Jawa Barat (Ridwan Kamil).
Sekalipun ada 4 nama bakal cawapres dalam daftar itu, sumber di lingkaran dekat Prabowo menyebut bahwa eks Danjen Kopassus itu sedari awal lebih nyaman bersama Gibran. Hal ini terlihat dari intensi dan frekuensinya bertemu Gibran selama setahun terakhir.
Sejak 2022, Prabowo dan Gibran sudah 7 kali bertemu. Terakhir, keduanya bertemu saat menghadiri Hari Veteran Nasional di Solo pada 10 Agustus 2023. Pada acara tersebut, Prabowo dan Gibran bahkan datang semobil.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan berpendapat, Prabowo ingin menggandeng Gibran lantaran ingin mendapat dampak elektoral dari pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi. Pasalnya, approval rating terhadap Jokowi dalam berbagai survei mencapai 75–80%.
Niat Prabowo meminang Gibran juga diakui putra sulung Jokowi itu. Pada banyak kesempatan, Gibran menyebut Prabowo berkali-kali menawarinya jadi cawapres.
“Beberapa kali Pak Prabowo minta,” ucap Gibran.
Sokongan Jokowi dan Relawan
Menguatnya duet Prabowo-Gibran belakangan ini disebut-sebut sebagai hasil sokongan Jokowi dan relawannya. Sejumlah sumber kumparan menyatakan, Jokowi ingin memastikan warisan pembangunannya lestari, dan pengaruhnya tetap terjaga meski ia sudah purnatugas sebagai presiden.
Setidaknya, ujar Djayadi, persepsi itu pula yang muncul di benak publik. Anggapan bahwa gugatan syarat capres-cawapres merupakan jalan pintas untuk memuluskan laju Gibran, tak dapat dihindari.
“Tampaknya Jokowi khawatir legacy-nya—seperti proyek strategis nasional dan IKN—mangkrak. Jokowi membangun keluarga politik karena ingin berperan lebih besar pasca-presiden,” kata Djayadi.
Ia menganalisis, “Jokowi akan punya peluang lebih besar kalau ada keluarganya di posisi penting pemerintahan. Maka, menjadikan Gibran sebagai cawapres cukup penting sebagai penghubung antara Jokowi dengan presiden terpilih berikutnya.”
Di sisi lain, sumber di lingkaran koalisi Prabowo berujar, menempatkan Gibran sebagai cawapres bukanlah karena Jokowi haus kekuasaan, tapi karena Jokowi ingin memastikan Prabowo tetap berjalan pada rel yang benar ketika ia memimpin.
“Menjaga” Prabowo dianggap lebih aman bila Prabowo memimpin negeri bersama Gibran, putra Jokowi sendiri. Langkah itu dianggap lebih terjamin pula ketimbang sekadar mendukung Prabowo melalui Partai Solidaritas Indonesia yang kini dipimpin putra bungsi Jokowi, Kaesang Pangarep.
Walau kadang masih terlihat ragu, Prabowo dalam sejumlah kesempatan secara terang-terangan menyatakan bakal melanjutkan kepemimpinan Jokowi jika terpilih menjadi presiden.
“Saya merasa sepenuh hati bersatu dengan beliau (Jokowi), tidak setengah hati. Tidak di belakang lain, di depan lain. Di depan muji-muji, di belakang merongrong. Sikap seperti itu harus kita hindari,” ujar Prabowo.
Sokongan untuk Prabowo-Gibran juga datang dari organ relawan Jokowi seperti Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi). Setelah menggelar Rapat Pimpinan Nasional yang dihadiri langsung oleh Jokowi pada 7 Oktober, malam harinya mereka langsung mendatangi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, untuk menyampaikan dukungan.
Dukungan Samawi ke Prabowo itu hanya berselang sepekan usai Kaesang menyambangi markas relawan itu di Kayu Putih, Jakarta Timur, pada 29 September. Namun, menurut Sekjen Samawi Nizar Ahmad Saputra, kunjungan Kaesang tak ada hubungannya dengan keputusan Samawi mendukung Prabowo, sebab Samawi telah menjaring suara masyarakat sejak awal 2023.
“Mas Kaesang silaturahmi saja dan minta wejangan,” kata Nizar.
Uniknya, saat malam deklarasi di Kertanegara, para relawan Samawi sudah memakai kaos Prabowo-Gibran. Menurut Nizar, Samawi langsung mencetak 500 kaos sehari sebelumnya, 6 Oktober, setelah Rapimnas mereka memutuskan untuk mendukung Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres.
Meski demikian, Nizar menampik dugaan bahwa kaos Prabowo-Gibran dicetak karena mereka telah yakin atau mengetahui putusan MK bakal memuluskan Gibran.
“Kalau kemudian MK memutuskan [mengabulkan] gugatan batas usia capres-cawapres, tentu saja kami secara sukarela akan mencetak kaos lebih banyak,” ucap Nizar.
Setelah Samawi, giliran kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) yang menyampaikan dukungan ke Prabowo. Projo bahkan telah menyiapkan posko pemenangan Prabowo-Gibran di Jl. Erlangga II No. 22, Kebayoran Baru, Jaksel. Posko itu berjarak kurang dari 1 km dari rumah Prabowo.
Pada posko itu terpasang baliho bertuliskan “Rumah Indonesia Maju” dengan gambar Prabowo-Gibran serta Jokowi. Nama posko itu pun mirip dengan nama koalisi Prabowo—Koalisi Indonesia Maju.
Saat didatangi, penjaga Rumah Indonesia Maju menolak mengungkap nama pemilik posko. Ia hanya memberi kode agar menunggu sampai Sabtu, 14 Oktober. Pada tanggal itu, Projo menggelar Rakernas VI dan mendeklarasikan dukungan ke Prabowo.
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menegaskan dukungan tersebut atas arahan Jokowi. Ia mengatakan, “Yang sudah jelas tidak usah diperjelas lagi.”
Bila Prabowo menggandeng Gibran, hal itu sebetulnya tidak jadi jaminan elektabilitasnya bakal naik signifikan.
“Dari data LSI, pengaruh cawapres kepada elektabilitas capres itu cuma 2–3%,” ujar Djayadi, Direktur Eksekutif LSI yang juga pernah menjadi Direktur Eksekutif SMRC.
Pada survei LSI yang dirilis Agustus 2023, nama Gibran berada di posisi keenam sebagai cawapres yang dianggap cocok mendampingi Prabowo. Elektabilitasnya 6,1%, di bawah Erick Thohir (15,9%), Agus Harimurti Yudhoyono (12,1%), Mahfud MD (9,9%), Khofifah Indar Parawansa (7,2%), dan Muhaimin Iskandar (6,4%).
Sementara hasil survei Indikator pada September 2023 menempatkan Gibran di peringkat 5 bursa cawapres dengan elektabilitas 8,3%. Ia di bawah Ridwan Kamil (16,6%), Erick Thohir (13,9%), Sandiaga Uno (11,3%), dan AHY (9%).
Namun, apabila pertanyaan dikerucutkan menjadi “cawapres yang paling pantas mendampingi Prabowo”, Gibran berada di urutan kedua dengan elektabilitas 14,1%. Tempat teratas diisi Erick Thohir (25,8%).
Ada dua alasan utama responden memilih Gibran: 1. Dia dianggap paling cocok menjadi cawapres Prabowo (dipilih 17,8% responden); 2. Dia adalah anak Jokowi (dipilih 9,3% responden).
Peta Cawapres Usai Putusan MK
Maju tidaknya Gibran sebagai cawapres salah satunya bergantung pada putusan MK. Dan kini, jalan bagi Gibran terbuka lebar. Berikutnya, tinggal bagaimana kekuatan politik bakal merespons kemungkinan ini.
PSI yang kini makin lengket dengan Prabowo misalnya menyatakan, peluang Gibran sebagai cawapres akan dibahas dalam rapat internal partai. Menurut Ketua DPP PSI Dedek Prayudi, partainya akan menimbang potensi Gibran dengan pendekatan 3 faktor: ideologis, psikologis, dan komitmen melanjutkan kerja Jokowi.
PSI pun bakal menggelar Kopi Darat Nasional untuk menentukan arah koalisi mereka sebelum pendaftaran capres-cawapres ditutup KPU pada 25 Oktober 2023.
Dalam diskusinya dengan Yusril, Jokowi membantah mendorong Gibran menjadi cawapres sekalipun MK mengabulkan.
Jika seperti itu, menurut sumber kumparan, Prabowo kemungkinan akan memilih cawapres lain, yakni antara Khofifah atau Erick Thohir. Khofifah dinilai sebagai calon kuat, sebab Prabowo membutuhkan suara Jawa Timur.
Prabowo sudah dua kali babak belur di Jatim “dihajar” Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Hasil akhir Pilpres 2019 di Jatim menunjukkan, Prabowo hanya menang di 6 dari total 38 kabupaten/kota di Jatim.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri, Gus Kautsar, menyatakan bahwa dalam perbincangannya dengan Prabowo, Ketum Gerindra itu menyebut Khofifah masuk radar cawapresnya.
“Salah satu calon wakil presiden yang akan beliau ajak ya [Khofifah]. Tapi menunggu restu Bapak Jokowi dan para kiai,” kata Gus Kautsar di Surabaya, 29 September.
Di sisi lain, Khofifah juga mendapat tawaran dari PDIP. Menurut orang dekat Ganjar Pranowo, Khofifah masuk radar PDIP bukan hanya untuk diprospek sebagai pendamping Ganjar di Pilpres 2024.
Andai pun Khofifah tak menjadi cawapres Ganjar, PDIP disebut menawarkan dukungan ke Khofifah untuk maju lagi di Pilgub Jatim periode kedua. Syaratnya: asal ia tak jadi cawapres Prabowo.
Namun, apabila Khofifah menerima pinangan Prabowo sebagai cawapres, tawaran dukungan PDIP di Pilgub Jatim otomatis gugur.
Tim Ganjar Kesampingkan Jokowi
Dukungan Jokowi yang makin condong ke Prabowo, ditambah Gibran yang terus digaungkan sebagai cawapres Prabowo, membuat koalisi Ganjar mengambil sikap tegas. Sumber dekat Ganjar mengatakan, sejak Agustus 2023, faktor Jokowi sudah dilupakan dalam pemenangan Ganjar.
Para anggota tim sukses Ganjar yang pernah mengawal Jokowi di awal pemerintahannya, kini disebut balik badan dan mempertegas garis pemisah dengan Jokowi.
Salah satu tanda Jokowi telah disisihkan oleh tim Ganjar terlihat dari pilihan Ganjar yang tak lagi mengenakan kemeja garis-garis hitam putih dalam safari politiknya. Padahal, baju itu semula dipakai dan dibuat atas saran Jokowi.
Menurut orang dekat Ganjar, dukungan Jokowi ke Ganjar sejak awal abu-abu alias tak konkret. Ia tak pernah secara eksplisit mendukung Ganjar di luar forum PDIP.
Dalam acara kelompok relawannya, misalnya, Jokowi selalu menyampaikan “ojo kesusu” atau “ojo grusa-grusu” terkait capres. Bahkan, ucapan Jokowi soal pemimpin yang dibutuhkan Indonesia di masa depan justru ditafsirkan para pendukungnya sebagai kode dukungan untuk Prabowo.
Sikap Jokowi yang seperti itu dianggap tim Ganjar sebagai tanda bahwa sang Presiden memang ingin memperpanjang kekuasannya melalui berbagai cara. Terlebih, selama dua tahun terakhir, ragam skenario mencuat, mulai dari tiga periode, perpanjangan jabatan, sampai penundaan pemilu.
Ganjar pun merasa hendak dijatuhkan dengan munculnya narasi bahwa jika ia menang Pilpres, maka penentuan calon menteri akan dilakukan partai lantaran ada perjanjian di Batutulis, Bogor. Lokasi itu merujuk ke tempat PDIP mendeklarasikan Ganjar sebagai capres pada 21 April 2023.
Padahal, menurut orang dekat Ganjar, sama sekali tak ada perjanjian tertulis antara Ganjar dan PDIP soal siapa punya kuasa menentukan menteri.
“Bahwa partai mengajukan calon menteri, betul. Sudah fatsun bahwa koalisi akan mengajukan nama, dan prosesnya didiskusikan [dengan capres terpilih],” ucap sumber itu.
Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun menampik dugaan pisah jalan Jokowi dan PDIP dalam upaya pemenangan Ganjar. Komarudin masih yakin Jokowi berkomitmen mendukung Ganjar.
Komarudin yakin Jokowi tak akan mengkhianati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyokongnya sejak masih jadi wali kota sampai presiden.
Mengenai pendamping Ganjar, masih menurut sumber yang sama, kandidat cawapres terkuat tetap Menko Polhukam Mahfud MD. Ia diincar bukan semata karena faktor Jawa Timur dan Nahdlatul Ulama, tetapi juga karena jejaringnya di Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam.
Jejaring Mahfud di KAHMI dinilai bakal berguna untuk menggaet suara dari kubu Anies Baswedan apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
Walau demikian, penentuan cawapres Ganjar masih menunggu perkara Gibran: apakah Gibran benar-benar bakal melaju bersama Prabowo atau tidak.
Gibran sendiri dalam Info A1 kumparan menyatakan, tak ngoyo menjadi cawapres.
“Saya ngalir saja, kembalikan ke warga. Kalau ambisi, ngotot, saya pengen jadi ini, tapi warga nggak berkehendak, ya nggak jadi,” tutur Gibran.
Sementara itu, beberapa sumber di Solo yang terlibat dalam orkestrasi politik mendukung Gibran, mengisyaratkan bahwa mereka sudah tahu Gibran bakal lolos dari aturan syarat capres-cawapres via sidang gugatan di MK.
Usai pembacaan putusan MK, Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani mengkritik lembaga pengawal konstitusi itu karena dianggap bermain drama di persidangan.
Menurut Kamhar, “Di babak akhir, rakyat dipertontonkan manuver halus untuk memuluskan kepentingan politik tertentu.”
Pun begitu, ia dan Demokrat yang kini tergabung dalam koalisi Prabowo, menghormati putusan MK yang bersifat final dan mengikat.